Amazon Menangkan Kontrak Project Kuiper, Siapkan 83 Peluncuran 3.236 Satelit

Rabu, 06 April 2022 - 20:01 WIB
Amazon memenangkan kontrak Megakonstelasi Internet Project Kuiper dan siap melakukan 83 peluncuran yang membawa 3.236 satelit ke orbit. Foto/Autoevolution
COLORADO SPRINGS - Amazon memenangkan kontrak Megakonstelasi Internet Project Kuiper dan siap melakukan 83 peluncuran yang membawa 3.236 satelit ke orbit. Ini adalah paket kesepakatan bersejarah dalam pengadaan kendaraan peluncuran komersial terbesar yang dicatatkan Amazon.

Amazon telah mengamankan 18 peluncuran roket Arianespace 6, 38 penerbangan Vulcan Centaur United Launch Alliance (ULA), dan 12 misi peluncuran berat New Glenn Blue Origin. Blue Origin dan Amazon sama-sama didirikan oleh Jeff Bezos, orang terkaya kedua di dunia.

Ini masih ditambah opsi untuk 25 misi peluncuran lainnya. Namun, Amazon tidak mengungkapkan nilai kontrak yang telah disepakati untuk Megakonstelasi Internet Project Kuiper.





"Perjanjian peluncuran ini mencerminkan komitmen dan keyakinan kami yang luar biasa pada Project Kuiper, dan kami bangga dapat bekerja dengan jajaran mitra yang mengesankan untuk mewujudkan misi kami," kata Dave Limp, Wakil Presiden Senior Amazon Devices and Services, dikutip SINDOnews darI laman Space.com, Rabu (6/4/2022).

Rencananya satelit pertama bakal diluncurkan ke orbit pada akhir tahun ini, dua peluncuran pertama menggunakan roket RS1 ABL Space Systems. Setelah beroperasi, konstelasi Internet Project Kuiper akan melayani internet untuk rumah tangga, individu, sekolah, rumah sakit, bisnis, bantuan bencana, lembaga pemerintah, dan organisasi lain yang beroperasi di tempat-tempat tanpa broadband yang andal.



Menjadi pertanyaan menarik mengapa SpaceX tidak masuk dalam proyek ini. Padahal SpaceX diketahui telah meluncurkan lebih dari 2.300 satelit Starlink menggunakan roket Falcon 9 yang tangguh. Tidak jelas mengapa SpaceX tidak menerima kontrak peluncuran Project Kuiper.



Namun, Eric Berger dari Ars Technica menduga, kemungkinan ini terkait persaingan bisnis. Apalagi SpaceX baru-baru ini menandatangani untuk meluncurkan satelit internet OneWeb yang semula direncanakan diluncurkan dengan roket Soyuz buatan Rusia. Sayang kesepakatan Soyuz OneWeb dengan Arianespace, berantakan setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Berbeda dengan roket Falcon 9, roket baru yang digunakan Amazon untuk meluncurkan satelit Project Kuiper belum pernah beroperasi. Roket Ariane 6 dan Vulcan Centaur diharapkan melakukan debut peluncurkan akhir tahun ini.

Sedangkan peluncuran pertama rokt Glenn baru kemungkinan tidak akan terjadi sebelum 2023. Amazon juga memegang kesepakatan Project Kuiper yang sudah ada sebelumnya untuk sembilan peluncuran di Atlas V ULA.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More