Para Ilmuwan Penasaran dengan Aroma Misteri dari Makam Mesir Berusia 3.400 Tahun

Jum'at, 08 April 2022 - 07:05 WIB
Meskipun sudah berusia 3.400 tahun, sejumlah artefak dari makam Mesir kuno masih mengeluarkan aroma misteri yang menghanyutkan.Foto/Nerdist
TURIN - Meskipun sudah berusia 3.400 tahun, sejumlah artefak dari makam Mesir kuno masih mengeluarkan aroma misteri yang menghanyutkan. Para ilmuwan dari Museo Egizio (Museum Mesir) di Turin, Italia, meneliti untuk memecahkan misteri tersebut dengan bantuan peralatan sains yang modern.

Para peneliti menjelaskan bejana dari makam Mesir kuno mengandung lilin lebah, buah, ikan kering, dan bahkan mungkin bir. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sumber bau itu tanpa membuka amphorae (guci penyimpanan).

Dikutip dari laman Nerdist, Jumat (8/4/2022), para ahli kimia analitik dan arkeolog bekerja sama untuk penelitian ini dengan menempatkan tas di sekitar wadah tertutup dan tidak tertutup yang sudah ditentukan. Setelah beberapa hari, mereka menganalisis udara di dalam setiap kantong dan mengidentifikasi bahan kimia yang terkait dengan bau tertentu.





Mereka melakukan penelitian di tempat, tanpa harus memindahkan artefak apa pun yang berasal dari makam orang kaya Mesir bernama Kha dan Merit. Makam kuno itu digali pada tahun 1906 dan itu adalah situs pemakaman non-kerajaan terlengkap yang ditemukan.

Penelitian menggunakan spektrometri massa, teknik yang digunakan menganalisis napas manusia untuk mendeteksi penyakit tertentu dan kanker. Kurator dari museum juga menggunakan teknologi seperti x-ray dan CT scan untuk mempelajarinya.

Artefak dari makam Mesir kuno, Kha dan Merit termasuk makanan, yang sebagian besar terpelihara dengan baik dan dipajang di museum. Makanan ini termasuk roti serta keranjang dan mangkuk buah, daging, rempah-rempah, dan bahkan lemak.



Ada juga artefak berupa perabotan dan pakaian yang terpelihara dengan baik. Sisa-sisa mumi Kha dan Merit masih terbungkus kain linen mereka.



Penemuan bau yang berasal dari guci Mesir kuno dan terus diteliti lebih dalam bagaimana aroma itu tetap bertahan meski artefak itu sudah berusia ribuan tahun. Diperkirakan sumber aroma ini berasal dari dupa, makanan, dan kosmetik, namun tidak ada hubungannya dengan mumifikasi.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More