Bentuk Kereta Cepat dan Canggih Rute Jakarta - Bandung Terungkap
Selasa, 12 April 2022 - 06:07 WIB
JAKARTA - Beredar di media sosial penampakan kereta ukur atau “Doctor Yellow” milik PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia-China) yang akan beroperasi di Indonesia rute Bandung-Jakarta .
Dalam gambar memperlihatkan penampakan sarana ukur penomoran kereta di Indonesia. Terlihat tulisan SU 1 22 05 ini berada di bagian body samping kanan dan kiri kereta.
Seperti dilansir dari SCMP, Senin (11/4/2022), SU adalah Sarana Ukur merupakan istilah perkeretaapian Indonesia yaitu kendaraan inspeksi rel yang berjalan pada sistem transportasi rel, digunakan untuk menguji beberapa parameter geometris lintasan tanpa menghalangi operasi normal kereta api reguler.
Kemudian angka 1 yaitu kereta api berjalan menggunakan tenaga listrik, angka 22 merupakan tahun yang akan beroperasinya kereta tersebut mulai dari tahun 2022,dan angka 05 adalah urutan dari unit ke 5 dalam 1 rangkaian.
Comprehensive Inspection Train (CIT) merupakan kereta inspeksi berteknologi canggih yang diproduksi secara bersamaan dengan rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) CR400AF KCJB.
CIT ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan Doctor Yellow, kereta uji kecepatan tinggi di Shinkansen Jepang. Kereta ukur ini akan melaju maksimal sampai kecepatan 350 km/jam.
Meskipun kecepatan tinggi, dari sisi kenyamanan CR400AF memiliki cabin noise yang lebih rendah sehingga mampu meredam getaran dan suara di dalam kereta dengan lebih optimal.
Setiap rangkaian CR400AF dilengkapi dua Lightning Arrester untuk meningkatkan keamanan terhadap sambaran petir terutama di sisi peralatan tegangan tinggi.
CR400AF dilengkapi dengan dua emergency brake. Pertama disebut Emergency Brake EB yang bekerja berdasarkan perintah driver controller, fasilitas emergency brake penumpang dan kontrol kewaspadaan masinis.
Emergency brake kedua disebut Emergency Brake UB yang akan aktif berdasarkan fungsi Automatic Train Protection (ATP), pendeteksi jarak antar kereta dan pada saat power kereta dalam kondisi off/tidak bekerja.
Dengan dua sistem emergency brake ini, CR400AF menawarkan tingkat keamanan yang lebih untuk melindungi kereta pada saat terjadi kesalahan sistem maupun human error.
Dalam gambar memperlihatkan penampakan sarana ukur penomoran kereta di Indonesia. Terlihat tulisan SU 1 22 05 ini berada di bagian body samping kanan dan kiri kereta.
Seperti dilansir dari SCMP, Senin (11/4/2022), SU adalah Sarana Ukur merupakan istilah perkeretaapian Indonesia yaitu kendaraan inspeksi rel yang berjalan pada sistem transportasi rel, digunakan untuk menguji beberapa parameter geometris lintasan tanpa menghalangi operasi normal kereta api reguler.
Kemudian angka 1 yaitu kereta api berjalan menggunakan tenaga listrik, angka 22 merupakan tahun yang akan beroperasinya kereta tersebut mulai dari tahun 2022,dan angka 05 adalah urutan dari unit ke 5 dalam 1 rangkaian.
Comprehensive Inspection Train (CIT) merupakan kereta inspeksi berteknologi canggih yang diproduksi secara bersamaan dengan rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) CR400AF KCJB.
CIT ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan Doctor Yellow, kereta uji kecepatan tinggi di Shinkansen Jepang. Kereta ukur ini akan melaju maksimal sampai kecepatan 350 km/jam.
Meskipun kecepatan tinggi, dari sisi kenyamanan CR400AF memiliki cabin noise yang lebih rendah sehingga mampu meredam getaran dan suara di dalam kereta dengan lebih optimal.
Setiap rangkaian CR400AF dilengkapi dua Lightning Arrester untuk meningkatkan keamanan terhadap sambaran petir terutama di sisi peralatan tegangan tinggi.
CR400AF dilengkapi dengan dua emergency brake. Pertama disebut Emergency Brake EB yang bekerja berdasarkan perintah driver controller, fasilitas emergency brake penumpang dan kontrol kewaspadaan masinis.
Emergency brake kedua disebut Emergency Brake UB yang akan aktif berdasarkan fungsi Automatic Train Protection (ATP), pendeteksi jarak antar kereta dan pada saat power kereta dalam kondisi off/tidak bekerja.
Dengan dua sistem emergency brake ini, CR400AF menawarkan tingkat keamanan yang lebih untuk melindungi kereta pada saat terjadi kesalahan sistem maupun human error.
(wbs)
tulis komentar anda