Setelah 30 Tahun Rusia Pertama Kali Luncurkan Roket Angara 1.2, Bawa Satelit Militer Kosmos 2555
Senin, 09 Mei 2022 - 11:23 WIB
Roket menggunakan mesin RD-191 yang berbahan bakar minyak tanah mampu menghasilkan 430.000 pon daya dorong dan ditembakkan selama tiga setengah menit. Kemudian tahap booster pada roket dilepaskan, dan tahap kedua menyalakan mesin RD-0124 berasal dari powerplant yang diterbangkan di atas Soyuz Rusia.
Mesin modul layanan yang dapat dihidupkan ulang, atau tahap ketiga, ditembakkan di sebelah satelit militer Rusia pada ketinggian, kecepatan, dan kemiringan yang tepat untuk penempatan. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan peluncuran itu sukses, dan data pelacakan militer AS mengonfirmasi bahwa roket itu menempatkan muatannya ke orbit.
Roket Angara 1.2, yang dikembangkan oleh kontraktor utama Khrunichev, 30 tahun lalu setelah runtuhnya Uni Soviet. Pemerintah Rusia memberikan lampu hijau untuk pengembangan roket Angara pada tahun 1992.
Setelah Khrunichev memenangkan kontrak untuk merancang dan membangun Angara, pemerintah Rusia menyatakan roket tersebut harus mulai beroperasi pada tahun 2005. Namun kesulitan pendanaan berulang kali menunda program Angara.
Roket Angara 1.2 dapat menempatkan muatan lebih dari tiga metrik ton (6.600 pon) ke orbit ketinggian rendah. Sedangkan roket Angara A5 dapat mengangkut hingga 24,5 metrik ton (54.000 pon) ke orbit rendah, atau 5,4 metrik ton (11.900 pon) ke orbit transfer geostasioner dengan ketinggian lebih tinggi.
Mesin modul layanan yang dapat dihidupkan ulang, atau tahap ketiga, ditembakkan di sebelah satelit militer Rusia pada ketinggian, kecepatan, dan kemiringan yang tepat untuk penempatan. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan peluncuran itu sukses, dan data pelacakan militer AS mengonfirmasi bahwa roket itu menempatkan muatannya ke orbit.
Roket Angara 1.2, yang dikembangkan oleh kontraktor utama Khrunichev, 30 tahun lalu setelah runtuhnya Uni Soviet. Pemerintah Rusia memberikan lampu hijau untuk pengembangan roket Angara pada tahun 1992.
Setelah Khrunichev memenangkan kontrak untuk merancang dan membangun Angara, pemerintah Rusia menyatakan roket tersebut harus mulai beroperasi pada tahun 2005. Namun kesulitan pendanaan berulang kali menunda program Angara.
Roket Angara 1.2 dapat menempatkan muatan lebih dari tiga metrik ton (6.600 pon) ke orbit ketinggian rendah. Sedangkan roket Angara A5 dapat mengangkut hingga 24,5 metrik ton (54.000 pon) ke orbit rendah, atau 5,4 metrik ton (11.900 pon) ke orbit transfer geostasioner dengan ketinggian lebih tinggi.
(wib)
tulis komentar anda