Uji Coba Peluncuran Starliner ke ISS, Bawa 226 Kg Kargo Berisi Makanan

Selasa, 17 Mei 2022 - 19:11 WIB
Pesawat ruang angkasa Boeing CST-100 Starliner diluncurkan dari Fasilitas Pemrosesan Awak dan Kargo Komersial perusahaan di Pusat Antariksa Kennedy NASA di Florida. Foto/NASA/Space.com
FLORIDA - Misi Boeing Orbital Flight Test 2 (OFT-2) ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) siap diluncurkan dari Stasiun Luar Angkasa Cape Canaveral, Florida, Kamis 19 Mei 2022. Misi uji peluncuran tanpa awak kedua dari pesawat ruang angkasa Starliner membawa kargo seberat 226 Kg.

Misi peluncuran kapsul Starliner ini berfungsi untuk mendapatkan sertifikasi NASA sebagai pesawat ruang angkasa untuk membawa astronot. Jadi selain membawa 226 kg kargo ke laboratorium orbit, sekitar 200 kg berupa makanan dan perbelakan, juga disertakan boneka uji terbang yang menyerupai astronot diberi nama Rosie the Rocketeer.

Boneka Rosie berfungsi untuk memberikan data kepada para insinyur tentang pengerahan tenaga G-force pada tubuh selama peluncuran. Selain itu, Rosie juga dilengkapi sensor untuk mengukur ketegangan pada empat kursi kendaraan secara langsung. Fungsi utama Rosie pada OFT-2 ini adalah untuk menjadi pemberat.





Menurut NASA, kargo Starliner sebagian besar berisi perbekalan, seperti pakaian dan kantong tidur untuk astronot CFT atau Crew Flight Test. Sedangkan untuk keperluan sains, adalah kapsul Starliner itu sendiri dan boneka Rosie, yang diuji apakah siap atau tidak untuk peluncuran berawak di masa depan.

Jika misi ini sukses, Boeing dan NASA merencanakan untuk peluncuran berawak pada akhir tahun ini. “Memiliki lebih banyak awak di orbit dan lebih banyak kargo bolak-balik dari ISS berarti kita dapat melakukan lebih banyak ilmu pengetahuan,” kata Wakil Kepala Ilmuwan NASA untuk Program Stasiun Luar Angkasa Internasional, Jennifer Buchli dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Selasa (17/5/2022).

Misi OFT-2 ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan Starliner mampu dan berlabuh di stasiun luar angkasa (ISS). Untuk kesuksesan misi ini, kapsul Starliner menggunakan instrumen yang dikenal sebagai Pelacakan Sensor Elektro-optik berbasis Vision (Vision-based Electro-optical Sensor Tracking Assembly/VESTA).



“Sistem ini menggunakan isyarat visual di stasiun luar angkasa, seperti panel surya dan menggunakan informasi pelacak bintang. Dengan perlatan ini dapat memperkirakan waktu dan lokasi yang tepat dari posisi relatif Starliner ke posisi Stasiun Luar Angkasa Internasional,” kata ,Amy Comeau, insinyur proyek untuk kantor kepala insinyur Boeing Starliner.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More