Riset WHD 2022 Sebut Inovasi RPM dan Kecerdasan Buatan Bisa Atasi Hipertensi
Jum'at, 20 Mei 2022 - 14:02 WIB
JAKA - Hipertensi atau tekanan darah tinggi masih merupakan tantangan besar dalam dunia kesehatan. Penyakit ini masih memiliki prevalensi yang tinggi di tingkat global maupun Indonesia.
Selain faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, genetika, serta gaya hidup tidak sehat, faktor kesadaran untuk memonitor tekanan darah secara rutin dan kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi membuat kasus hipertansi terus meningkat.
Studi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan jumlah penderita hipertensi berusia 30-79 tahun telah bertambah dari 650 juta menjadi 1,28 miliar orang, dalam tiga dekade terakhir. Studi ini juga mengungkapkan bahwa sebanyak 53% perempuan dan 62% pria dengan hipertensi, atau sekitar 720 juta orang, tidak menerima pengobatan yang dibutuhkan.
Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mendapati bahwa hanya separuh (54%) penderita hipertensi yang rutin minum obat anti hipertensi. Sebanyak 32,27% mengatakan tidak rutin minum obat dan 13,33% malah mengaku tidak pernah minum obat sama sekal.
Dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia 2022 mengusung tema ‘Measure your blood pressure, control it, live longer’, OMRON Healthcare Indonesia berkolaborasi dengan Kelompok Kerja (POKJA) Hipertensi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dan Yayasan Jantung Indonesia (YJI), berupaya mendorong pengendalian tekanan darah serta kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi sebagai kunci optimal untuk mengontrol hipertensi.
Spesialis Jantung dr. Devie Caroline, Sp.JP.FIHA mengatakan, kepatuhan minum obat yang kurang optimal merupakan salah satu alasan penderita Hipertensi menjadi tidak terkontrol tekanan darahnya.
“Data menunjukkan bahwa hanya sekitar 50% dari pasien hipertensi yang patuh minum obat. Banyak faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat. Beberapa alasan penderita hipertensi tidak minum obat antara lain karena penderita hipertensi merasa sehat, lupa minum obat, penderita memilih obat tradisional dan selain itu takut efek samping obat. t,” ujar dr. Devie dalam webinar WHD 2022 pada Jumat, (20/5/2022).
Tiga inisiatif OMRON untuk mewujudkan visi Zero event ini adalah terus berkontribusi dalam pengendalian hipertensi dengan merancang perangkat-perangkat inovatif, ditandai dengan adanya lebih dari 50 paten teknologi.
Selain faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, genetika, serta gaya hidup tidak sehat, faktor kesadaran untuk memonitor tekanan darah secara rutin dan kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi membuat kasus hipertansi terus meningkat.
Studi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan jumlah penderita hipertensi berusia 30-79 tahun telah bertambah dari 650 juta menjadi 1,28 miliar orang, dalam tiga dekade terakhir. Studi ini juga mengungkapkan bahwa sebanyak 53% perempuan dan 62% pria dengan hipertensi, atau sekitar 720 juta orang, tidak menerima pengobatan yang dibutuhkan.
Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mendapati bahwa hanya separuh (54%) penderita hipertensi yang rutin minum obat anti hipertensi. Sebanyak 32,27% mengatakan tidak rutin minum obat dan 13,33% malah mengaku tidak pernah minum obat sama sekal.
Dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia 2022 mengusung tema ‘Measure your blood pressure, control it, live longer’, OMRON Healthcare Indonesia berkolaborasi dengan Kelompok Kerja (POKJA) Hipertensi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dan Yayasan Jantung Indonesia (YJI), berupaya mendorong pengendalian tekanan darah serta kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi sebagai kunci optimal untuk mengontrol hipertensi.
Spesialis Jantung dr. Devie Caroline, Sp.JP.FIHA mengatakan, kepatuhan minum obat yang kurang optimal merupakan salah satu alasan penderita Hipertensi menjadi tidak terkontrol tekanan darahnya.
“Data menunjukkan bahwa hanya sekitar 50% dari pasien hipertensi yang patuh minum obat. Banyak faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat. Beberapa alasan penderita hipertensi tidak minum obat antara lain karena penderita hipertensi merasa sehat, lupa minum obat, penderita memilih obat tradisional dan selain itu takut efek samping obat. t,” ujar dr. Devie dalam webinar WHD 2022 pada Jumat, (20/5/2022).
Tiga inisiatif OMRON untuk mewujudkan visi Zero event ini adalah terus berkontribusi dalam pengendalian hipertensi dengan merancang perangkat-perangkat inovatif, ditandai dengan adanya lebih dari 50 paten teknologi.
tulis komentar anda