Fosil Dinosaurus Naga Kematian Ditemukan di Argentina, Punya Lebar Sayap 9 Meter
Kamis, 26 Mei 2022 - 16:48 WIB
Mendoza, tempat Aconcagua, merupakan gunung tertinggi di Amerika, juga terkenal di kalangan ahli paleontologi untuk penemuan dinosaurus penting lainnya. Termasuk sauropoda raksasa Notocolossus, salah satu dinosaurus terbesar di dunia, pada tahun 2016.
“Fosil [Thanatosdrakon] berada dalam kondisi pelestarian yang berbeda; beberapa di antaranya lengkap, seperti humeri [tulang lengan besar], sinkarpal [tulang kaki menyatu] dan vertebra punggung,” katanya.
Thanatosdrakon merupakan Pterosaurus raksasa yang dijuluki naga kematian, merupakan reptil terbang yang hidup bersama dinosaurus selama periode Kapur. Foto/Leonardo D. Ortiz David/LiveScience
Ortiz David mengatakan bahwa penemuan fosil dalam kondisi yang begitu baik oleh tim sangat mengejutkan, karena tulang pterosaurus rapuh, dan fosil biasanya ditemukan dalam potongan-potongan kecil.
“Deskripsi spesimen baru selalu penting untuk paleontologi vertebrata, karena mereka menjelaskan kelompok berbeda yang sedang dipelajari. Dalam kasus khusus ini, elemen 3D pterosaurus besar langka, menjadikan Thanatosdrakon sebagai studi kasus yang sangat baik,” kata Ortiz.
Fosil-fosil tersebut saat ini disimpan di Laboratorium dan Museum Dinosaurus di Universitas Nasional Cuyo di Mendoza. Untuk membantu melestarikan spesimen, para ahli di museum membuat cetakan fosil yang berbeda pada skala 1:1.
“Fosil [Thanatosdrakon] berada dalam kondisi pelestarian yang berbeda; beberapa di antaranya lengkap, seperti humeri [tulang lengan besar], sinkarpal [tulang kaki menyatu] dan vertebra punggung,” katanya.
Thanatosdrakon merupakan Pterosaurus raksasa yang dijuluki naga kematian, merupakan reptil terbang yang hidup bersama dinosaurus selama periode Kapur. Foto/Leonardo D. Ortiz David/LiveScience
Ortiz David mengatakan bahwa penemuan fosil dalam kondisi yang begitu baik oleh tim sangat mengejutkan, karena tulang pterosaurus rapuh, dan fosil biasanya ditemukan dalam potongan-potongan kecil.
“Deskripsi spesimen baru selalu penting untuk paleontologi vertebrata, karena mereka menjelaskan kelompok berbeda yang sedang dipelajari. Dalam kasus khusus ini, elemen 3D pterosaurus besar langka, menjadikan Thanatosdrakon sebagai studi kasus yang sangat baik,” kata Ortiz.
Fosil-fosil tersebut saat ini disimpan di Laboratorium dan Museum Dinosaurus di Universitas Nasional Cuyo di Mendoza. Untuk membantu melestarikan spesimen, para ahli di museum membuat cetakan fosil yang berbeda pada skala 1:1.
(wib)
tulis komentar anda