Artefak Indonesia yang Dipamerkan di Luar Negeri
Senin, 06 Juni 2022 - 18:03 WIB
Perisai bulat berdiameter 27,7 cm ini diperkirakan berasal dari Aceh pada Abad ke-19. Perisai ini terbuat dari rotan dan dilapisi kain katun hitam (bagian depan) dan merah (bagian belakang). Bagian depan perisai dihiasi dengan bintang-bintang logam.
Komposisinya sangat seimbang dan bintang kuningan keemasan di latar belakang hitam menciptakan kontras yang menarik. Perisai ini (dengan barang-barang lainnya) merupakan hadiah Vojta Náprstek dari Pavel Durdík seorang praktisi medis Republik Ceko yang bekerja untuk tentara kolonial Belanda. Saat ini diperkirakan masih ada di museum di Republik Ceko.
3. Keris Madura
Keris dari Abad ke-18 ini berasal dari Madura dengan ukuran ganja (dudukan keris yang terletak pada pangkal bilah) 8,9 cm; keris 47 cm; bilah 35 cm; dan selubung: 40,4 cm. Yang luar biasa dari keris ini adalah sejarahnya, seperti yang di uraikan dalam keterangan Museum of Ethnology (Volkerkundemuseum), Wina, Austria.
Keris ini didapatkan dari Emperor Maximilian von Mexico pada tahun 1868, baru kemudian berpindah ke Eropa. Maximilian von Mexico atau Maximilian I adalah seorang archduke Austria yang memerintah dari 10 April 1864 hingga 19 Juni 1867. Ini merupakan suatu bukti sejarah bahwa benda artefak karya bangsa Indonesia diminati oleh seluruh dunia sejak dahulu kala.
Komposisinya sangat seimbang dan bintang kuningan keemasan di latar belakang hitam menciptakan kontras yang menarik. Perisai ini (dengan barang-barang lainnya) merupakan hadiah Vojta Náprstek dari Pavel Durdík seorang praktisi medis Republik Ceko yang bekerja untuk tentara kolonial Belanda. Saat ini diperkirakan masih ada di museum di Republik Ceko.
3. Keris Madura
Keris dari Abad ke-18 ini berasal dari Madura dengan ukuran ganja (dudukan keris yang terletak pada pangkal bilah) 8,9 cm; keris 47 cm; bilah 35 cm; dan selubung: 40,4 cm. Yang luar biasa dari keris ini adalah sejarahnya, seperti yang di uraikan dalam keterangan Museum of Ethnology (Volkerkundemuseum), Wina, Austria.
Keris ini didapatkan dari Emperor Maximilian von Mexico pada tahun 1868, baru kemudian berpindah ke Eropa. Maximilian von Mexico atau Maximilian I adalah seorang archduke Austria yang memerintah dari 10 April 1864 hingga 19 Juni 1867. Ini merupakan suatu bukti sejarah bahwa benda artefak karya bangsa Indonesia diminati oleh seluruh dunia sejak dahulu kala.
Baca Juga
(wib)
tulis komentar anda