Rusia Ingin Lanjutkan Operasi Teleskop Pencarian Lubang Hitam Tanpa Izin Jerman

Kamis, 09 Juni 2022 - 21:01 WIB
Teleskop lubang hitam eROSITA Jerman di atas satelit Spektr-RG buatan Rusia dimatikan setelah Jerman menghentikan kerja sama sains dengan Rusia pada Maret 2022. Foto/Jerman Aerospace Center
MOSKOW - Rusia ingin memulai kembali program teleskop pencari lubang hitam yang diluncurkan pada 2019 bekerja sama dengan Jerman. Padahal sudah Jerman memerintahkan teleskop tersebut dihentikan pada awal Maret sebagai tanggapan atas serangan Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Teleskop yang disebut eROSITA dan dipasang pada pesawat ruang angkasa Spektr-RG Rusia, memindai langit untuk mencari sumber radiasi sinar-X (lubang hitam dan bintang neutron). Perangkat itu bekerja bersama dengan instrumen ART-X Rusia yang mencari lubang hitam supermasif.

Kepala Badan Antariksa Rusia Roscosmos Dmitry Rogozin mengatakan, berencana untuk mengaktifkan kembali eROSITA tanpa izin dari Jerman. “Saya memberikan instruksi untuk mulai bekerja memulihkan pengoperasian teleskop Jerman di sistem Spektr-RG sehingga bekerja sama dengan teleskop Rusia,” kata Rogozin, menurut Deutsche Welle dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Kamis (9/6/2022).





Space.com menghubungi Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics, yang mengoperasikan eROSITA, tetapi lembaga tersebut menolak mengomentari situasi tersebut. Namun, ilmuwan Rusia yang terlibat dalam kerja sama dilaporkan mengkritik gagasan tersebut, dengan menyebutkan bahwa memulai kembali eROSITA tanpa partisipasi Jerman dapat merusak teleskop.

“Manajemen eROSITA kami tidak mudah dan dalam beberapa hal bahkan berisiko, karena kami tidak membuat perangkat ini dan kami tidak mengoperasikannya,” kata Alexander Sergeev, presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, kepada kantor berita Rusia Interfax.

Tetapi Rogozin tampaknya tidak terpengaruh dengan alasan itu. Dalam sebuah pernyataan melalui Telegram sebagai tanggapan atas pernyataan Sergeev, dia mengatakan tenaga spesialis Roscosmos akan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka tanpa merusak loop kontrol teleskop Jerman.

“Teleskop dimatikan bukan oleh Jerman, tetapi oleh spesialis Rusia atas permintaan Jerman," tulis Rogozin di pos yang belum diverifikasi tertanggal 6 Juni 2022.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More