Akhirnya Ilmuwan Mengetahui Asal Muasal Anjing

Selasa, 05 Juli 2022 - 08:28 WIB
Anjing mengusung DNA yang serupa dengan serigala, dan mengalami domestikasi di Asia Tengah. Foto: ist
JAKARTA - Ilmuwan berhasil menyimpulkan bahwa anjing berevolusi dari serigala. Ini karena temuan DNA serigala Siberia di zaman es yang hidup 100.000 tahun lalu ternyata mirip dengan DNA anjing purba dan modern.

Temuan tersebut menambah bukti bahwa anjing mengalami proses domestikasi (dijinakkan dari hewan liar) di Asia Tengah selama akhir zaman es. Studi ini juga menemukan hubungan genetik antara kelompok kecil anjing dan serigala purba di Timur Tengah.

Disebut sebagai sahabat terbaik manusia, anjing justru memiliki misteri sejarah terbesar umat manusia. Tidak ada yang yakin dari mana asalnya.



Tetapi analisis baru DNA serigala purba menunjuk ke suatu tempat di Asia. Tim ahli genetika yang dipimpin oleh peneliti di Francis Crick Institute menganalisis genom 72 serigala purba yang digali di seluruh Eropa, Siberia, dan Amerika Utara. DNA-nya berasal serigala yang hidup 100.000 tahun lalu hingga 30.000 generasi serigala.



Dogor, anak serigala berusia 18,000 tahun dari Yakutia yang menjadi salah satu objek penelitian. Foto: ist

Kemudian, para peneliti membandingkan DNA serigala dengan genom anjing modern dan kuno. Anjing-anjing itu paling mirip dengan serigala abu-abu di Siberia yang hidup sekitar 13.000 hingga 23.000 tahun yang lalu yang hidup di akhir zaman es.

“Hasil ini cocok dengan populasi serigala dari Asia Tengah yang mengarah pada asal usul anjing,” Adam Boyko, ahli genetika anjing di Cornell University, yang juga menganalisis genom anjing desa di seluruh dunia.

”Penelitian saya dan penelitian terbaru tim peneliti Francis Crick Institute sama. Sama-sama merujuk pada Asia Tengah sebagai asal muasal anjing,” katanya. Anjing purba di Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Selatan juga menunjukkan keturunan dari serigala di Timur Tengah, selain akar Asia Tengah mereka.

Ini menunjukkan contoh domestikasi yang juga terjadi di Timur Tengah, atau anjing di sana kawin silang dengan serigala liar. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Nature.



”Ini pertama kalinya ilmuwan langsung melacak seleksi alam pada hewan besar dalam skala waktu 100.000 tahun,” ujar Pontus Skoglund, dari Institut Francis Crick. ”Kami melihat ada satu varian gen yang mempengaruhi perkembangan tengkorak dan tulang rahang serigala yang muncul di setiap DNA serigala selama 10.000 tahun. Gen itu juga ada pada semua serigala dan anjing saat ini,” katanya.
(dan)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More