NASA dan Roscosmos Akur Kembali, Kosmonot Rusia Akan Diluncurkan ke ISS dengan Roket SpaceX

Sabtu, 16 Juli 2022 - 15:00 WIB
Kosmonot Roscosmos Anna Kikina akan terbang dalam misi SpaceXs Crew-5, yang dijadwalkan diluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada September 2022. Foto/Roscosmos/Space.com
MOSKOW - NASA mengumumkan telah menandatangani kesepakatan dengan Badan Antariksa Federal Rusia Roscosmos untuk meluncurkan kosmonot Anna Kikina ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). NASA menjelaskan bahwa kosmonot perintis Anna Kikina, akan terbang dalam misi Crew-5 SpaceX, sesuai rencana yang telah dikerjakan.

Rekan-rekan awak dalam penerbangan yang dijadwalkan diluncurkan pada bulan September 2022, adalah Nicole Mann dan Josh Cassada dari NASA. Kemudian Koichi Wakata dari Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang.

“Awak terbang terintegrasi memastikan ada anggota awak yang terlatih dengan baik di stasiun untuk pemeliharaan penting dan perjalanan ruang angkasa,” kata pejabat NASA dalam pernyataan resmi dikutip SINDOnews dari laman Space.com,Sabtu (16/7/2022).





Perjanjian ini juga mengatur astronot NASA akan diluncurkan dengan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia, seperti yang telah mereka lakukan berkali-kali. Kemudian para kosmonot Rusia akan menaiki pesawta luar angkasa Amerika, seperti kapsul Dragon SpaceX, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Selanjutnya, astronot NASA Frank Rubio, pada gilirannya, akan melakukan perjalanan ke ISS dengan roket Soyuz bersama tiga kosmonot Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin dalam misi yang dijadwalkan untuk diluncurkan 21 September. Kemudian astronot Loral O'Hara NASA telah ditugaskan untuk misi Soyuz di musim semi 2023; rekan krunya adalah kosmonot Oleg Kononenko dan Nikolai Chub.

“Ini juga melindungi dari kemungkinan seperti masalah dengan kru pesawat ruang angkasa, masalah medis yang serius bagi kru atau keadaan darurat di stasiun yang membutuhkan kru dan kendaraan yang ditugaskan untuk kembali ke Bumi lebih cepat dari yang direncanakan,” tulis NASA.



Banyak kemitraan antariksa Rusia telah bubar setelah invasi negara tersebut ke Ukraina. Misalnya, mesin roket buatan Rusia tidak lagi dijual ke perusahaan Amerika, dan roket Soyuz buatan Rusia tidak lagi berada di kandang penyedia peluncuran yang berbasis di Prancis, Arianespace.

Tetapi Rusia terus menjadi bagian integral dari ISS, seperti yang telah terjadi sejak awal program. Itu bukan berarti bahwa invasi yang sedang berlangsung ke Ukraina tidak berdampak pada stasiun luar angkasa dan operasinya.

Misalnya, awal bulan ini, para kosmonot menyebarkan propaganda anti-Ukraina dari ISS, yang memicu kecaman dari NASA dan mitra program lainnya. Selain itu, kepala Roscosmos yang baru diberhentikan Dmitry Rogozin baru-baru ini mengatakan bahwa dia menginstruksikan kosmonot di ISS untuk berhenti menggunakan lengan robot Eropa yang merupakan bagian dari modul Nauka Rusia.

Kikina dan Wakata tidak akan menjadi orang non-Amerika pertama yang terbang dalam misi SpaceX ke ISS. Masing-masing dari empat penerbangan kontrak pertama perusahaan ke laboratorium yang mengorbit untuk NASA menampilkan setidaknya satu anggota awak internasional.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More