Endus Ambisi China Menguasai Bulan, NASA Kirim Peringatan
Senin, 18 Juli 2022 - 08:11 WIB
Es di bulan penting karena akan menyediakan air bagi manusia yang tidak perlu dikirim dari Bumi. Es juga dapat berfungsi sebagai sumber vital oksigen dan hidrogen, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar roket. Singkatnya, air es sangat penting untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dan kemampuan bertahan dari misi apa pun ke bulan atau di luarnya.
Mengamankan dan menegakkan kontrol wilayah bulan yang strategis akan membutuhkan investasi keuangan yang besar dan upaya jangka panjang. Dan tidak ada negara yang bisa melakukan ini dengan diam-diam. “Pergi ke bulan itu mahal; dan mengambil alih bulan akan lebih dari itu,” kata dua ilmuwan Air University.
Jika China mengambil alih kendali atas beberapa bagian bulan, itu akan menjadi tindakan yang berisiko, mahal, dan sangat provokatif. China akan mengambil risiko lebih jauh menodai citra internasionalnya dengan melanggar hukum internasional, dan itu dapat mengundang pembalasan.
Diketahui China berinvestasi besar-besaran untuk eksplorasi di luar angkasa. Pada tahun 2021, China sudah melakukan peluncuran orbital sebanyak 55 kali,jumlah itu lebih banyak dibandingkan dengan AS sebanyak 51 kali.
China juga berada di tiga besar dalam penyebaran pesawat ruang angkasa untuk tahun 2021. Perusahaan antariksa StarNet bagian dari pemerintah China sedang merencanakan membuat megakonstelasi 12.992 satelit dan negara tersebut hampir selesai membangun stasiun luar angkasa Tiangong.
Anggaran luar angkasa China diperkirakan USD13 miliar pada tahun 2020, hanya sekitar setengah dari anggaran NASA. Baik AS dan China meningkatkan anggaran luar angkasa mereka pada tahun 2020, AS sebesar 5,6% dan China sebesar 17,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Mengamankan dan menegakkan kontrol wilayah bulan yang strategis akan membutuhkan investasi keuangan yang besar dan upaya jangka panjang. Dan tidak ada negara yang bisa melakukan ini dengan diam-diam. “Pergi ke bulan itu mahal; dan mengambil alih bulan akan lebih dari itu,” kata dua ilmuwan Air University.
Jika China mengambil alih kendali atas beberapa bagian bulan, itu akan menjadi tindakan yang berisiko, mahal, dan sangat provokatif. China akan mengambil risiko lebih jauh menodai citra internasionalnya dengan melanggar hukum internasional, dan itu dapat mengundang pembalasan.
Diketahui China berinvestasi besar-besaran untuk eksplorasi di luar angkasa. Pada tahun 2021, China sudah melakukan peluncuran orbital sebanyak 55 kali,jumlah itu lebih banyak dibandingkan dengan AS sebanyak 51 kali.
China juga berada di tiga besar dalam penyebaran pesawat ruang angkasa untuk tahun 2021. Perusahaan antariksa StarNet bagian dari pemerintah China sedang merencanakan membuat megakonstelasi 12.992 satelit dan negara tersebut hampir selesai membangun stasiun luar angkasa Tiangong.
Anggaran luar angkasa China diperkirakan USD13 miliar pada tahun 2020, hanya sekitar setengah dari anggaran NASA. Baik AS dan China meningkatkan anggaran luar angkasa mereka pada tahun 2020, AS sebesar 5,6% dan China sebesar 17,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
(wib)
tulis komentar anda