Dampak Perang Nuklir Terhadap Perubahan Iklim yang Sangat Mengerikan
Kamis, 04 Agustus 2022 - 18:01 WIB
Bom Hiroshima, yang berkekuatan 15 kiloton dan menghancurkan area seluas 13 kilometer persegi, digunakan sebagai referensi untuk penelitian ini. Berdasarkan perkiraan, diperlukan peledakan 100 jenis bom ini untuk menghasilkan skenario ‘musim gugur nuklir’.
Ironisnya, saat ini ada banyak senjata yang lebih kuat di dunia. Melihat persenjataan Amerika Serikat (AS), Rusia, dan China, studi ini menemukan bahwa skenario bencana ini dapat dipicu oleh kurang dari lima bom.
Hal yang paling mengkhawatirkan adalah kesimpulan bahwa senjata nuklir China yang paling kuat, dengan kekuatan 5 megaton, bisa dengan sendirinya membawa dunia ke kondisi ‘musim gugur nuklir’ hanya dengan satu peledakan. Untuk informasi, China memiliki 20 senjata macam ini.
Ini bukan studi pertama yang mencermati efek iklim global dari pertempuran nuklir lokal. Sebuah studi penting yang diterbitkan dalam jurnal PNAS pada tahun 2007 menemukan bahwa 100 bom berukuran sama seperti bom Hiroshima yang meledak di kota subtropis utara akan memiliki dampak bencana pada level ozon global.
Itu akan menyebabkan beberapa tahun sinar ultraviolet yang sangat tinggi di permukaan bumi, membahayakan kesehatan manusia dan persediaan makanan.
Ironisnya, saat ini ada banyak senjata yang lebih kuat di dunia. Melihat persenjataan Amerika Serikat (AS), Rusia, dan China, studi ini menemukan bahwa skenario bencana ini dapat dipicu oleh kurang dari lima bom.
Hal yang paling mengkhawatirkan adalah kesimpulan bahwa senjata nuklir China yang paling kuat, dengan kekuatan 5 megaton, bisa dengan sendirinya membawa dunia ke kondisi ‘musim gugur nuklir’ hanya dengan satu peledakan. Untuk informasi, China memiliki 20 senjata macam ini.
Ini bukan studi pertama yang mencermati efek iklim global dari pertempuran nuklir lokal. Sebuah studi penting yang diterbitkan dalam jurnal PNAS pada tahun 2007 menemukan bahwa 100 bom berukuran sama seperti bom Hiroshima yang meledak di kota subtropis utara akan memiliki dampak bencana pada level ozon global.
Itu akan menyebabkan beberapa tahun sinar ultraviolet yang sangat tinggi di permukaan bumi, membahayakan kesehatan manusia dan persediaan makanan.
(wbs)
tulis komentar anda