Dampak Perang Nuklir Terhadap Perubahan Iklim yang Sangat Mengerikan

Kamis, 04 Agustus 2022 - 18:01 WIB
Dampak Perang Nuklir Terhadap Perubahan Iklim . FOTO/ IST
MOSCOW - Dampak perang nuklir terhadap perubahan iklim d an lingkungan sangat mengerikan. Seperti diketahui perang antara Rusia dan Ukraina ditakutkan berbagai negara akan memicu penggunaan senjata nuklir secara besar-besaran.

Seperti dilansir dari New Atlas, dalam simulasi perang nuklir memprediksikan skenario ‘musim gugur nuklir’ yang lebih moderat daripada bencana ‘musim dingin nuklir’ seperti yang terjadi pada Perang Dingin (Cold War) abad ke-20.





Musim dingin nuklir adalah efek pendinginan iklim global yang parah dan berkepanjangan yang dihipotesiskan terjadi setelah badai api yang meluas akibat perang nuklir.

Memiliki efek lebih ringan daripada musim dingin nuklir, musim gugur nuklir adalah suatu periode pendinginan yang substansial beserta gangguan lingkungan lainnya yang dapat diakibatkan perang nuklir.

Namun, penelitian tim University of Nebraska-Lincoln memperkirakan bahwa jika 5 juta metrik ton karbon hitam terlepas ke lapisan stratosfer, maka akan mengakibatkan penurunan yang signifikan dalam curah hujan global mulai dari sebesar 20% hingga 80%, tergantung dari wilayahnya.

Hal ini akan mempengaruhi total volume produksi pertanian di planet ini dengan musim tanam yang berpotensi berkurang antara 10 hari-40 hari per tahun dan berlangsung hingga lima tahun.

Studi tersebut juga memperkirakan bahwa keadaan paceklik yang dihasilkan dari berbagai macam efek iklim itu dapat membunuh hingga satu miliar orang, terutama di negara-negara yang langka bahan makanan.

Setelah perang nuklir regional atau global, Bumi akan kehilangan sebagian besar lapisan ozon pelindungnya, menurut penelitian tersebut, tulis UPI, 27 September 2021.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More