Ilmuwan Temukan Qikiqtania, Ikan Purba yang Mampu Berjalan di Darat
Minggu, 07 Agustus 2022 - 18:15 WIB
LONDON - Ilmuwan temukan fosil ikan purba Qikiqtania yang berbeda dari jenis ikan lainnya. Ikan purba ini menggunakan siripnya untuk menopang tubuh di dasar air dan terkadang berjalan di daratan.
Seperti dilansir dari Livescience, peneliti the University of Chicago di Amerika Serikat, Justin Lemberg awalnya menemukan ikan purba yang diberi nama Tiktaalik yang hidup 375 juta tahun yang lalu.
Namun Qikiqtania ukuranya kecil panjangnya hanya 76 sentimeter, dibandingkan dengan Tiktaalik, yang bisa tumbuh hingga 274 sentimeter.
Fosil baru ini mencakup sebagian rahang atas dan bawah, bagian leher, dan sisik. Yang paling penting, ia juga memiliki sirip dada lengkap dengan tulang humerus.
Namun perbedaannya, ia tidak memiliki tonjolan yang menunjukkan di mana otot dan persendian akan berada pada anggota badan yang diarahkan untuk berjalan di darat.
Sebaliknya, lengan atas Qikiqtania halus dan melengkung. Ia lebih cocok untuk kehidupan mendayung di bawah air.
Keunikan tulang lengan Qikiqtania menunjukkan bahwa ia kembali mengayuh air setelah nenek moyangnya mulai menggunakan pelengkapnya untuk berjalan.
"Awalnya kami mengira itu adalah Tiktaalik remaja, karena lebih kecil dan mungkin beberapa dari proses itu belum berkembang," kata Shubin.
Akan tetapi, sirip pada kedua sisi (sirip pektoral) Qikiqtania adalah temuan yang paling mengejutkan. Ikan ini memiliki tulang humerus, tulang yang juga terdapat pada lengan atas manusia. Tapi tulang humerus Qikiqtania memiliki bentuk yang sangat tak biasa.
Seperti dilansir dari Livescience, peneliti the University of Chicago di Amerika Serikat, Justin Lemberg awalnya menemukan ikan purba yang diberi nama Tiktaalik yang hidup 375 juta tahun yang lalu.
Namun Qikiqtania ukuranya kecil panjangnya hanya 76 sentimeter, dibandingkan dengan Tiktaalik, yang bisa tumbuh hingga 274 sentimeter.
Fosil baru ini mencakup sebagian rahang atas dan bawah, bagian leher, dan sisik. Yang paling penting, ia juga memiliki sirip dada lengkap dengan tulang humerus.
Namun perbedaannya, ia tidak memiliki tonjolan yang menunjukkan di mana otot dan persendian akan berada pada anggota badan yang diarahkan untuk berjalan di darat.
Sebaliknya, lengan atas Qikiqtania halus dan melengkung. Ia lebih cocok untuk kehidupan mendayung di bawah air.
Keunikan tulang lengan Qikiqtania menunjukkan bahwa ia kembali mengayuh air setelah nenek moyangnya mulai menggunakan pelengkapnya untuk berjalan.
"Awalnya kami mengira itu adalah Tiktaalik remaja, karena lebih kecil dan mungkin beberapa dari proses itu belum berkembang," kata Shubin.
Akan tetapi, sirip pada kedua sisi (sirip pektoral) Qikiqtania adalah temuan yang paling mengejutkan. Ikan ini memiliki tulang humerus, tulang yang juga terdapat pada lengan atas manusia. Tapi tulang humerus Qikiqtania memiliki bentuk yang sangat tak biasa.
(wbs)
tulis komentar anda