Fosil Ikan Purba Berusia 66 Juta Tahun Ditemukan di Maroko
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang kolektor membeli bagian fosil ikan purba kepada pedagang di Maroko. Namun begitu fosil itu diberikan kepada peneliti, diperkirakan itu adalah fosil dari spesies ikan purba coelacanth yang diperkirakan hidup 66 juta tahun yang lalu.
Para peneliti percaya bahwa ikan itu adalah anggota coelacanth yang jauh lebih besar, ordo ikan yang dijuluki 'fosil hidup yang dianggap punah sampai spesimennya ditemukan pada tahun 1938. Mengingat ukuran fosil yang baru ditemukan, ikan coelacanth ini memiliki panjang sekitar 5,2 meter. (Baca: Penambang Maroko Temukan Fosil Ikan Purba dengan Gigi Setajam Gergaji)
Fosil ini adalah bagian dari lempengan besar, ditemukan di lapisan fosfat di Oued Zem di Maroko, yang berisi beberapa tulang lain milik pterosaurus. Tulang-tulang tersebut mengkonfirmasi bahwa coelacanth berasal dari akhir periode Cretaceous 66 juta tahun yang lalu, tepat sebelum dinosaurus punah.
"Ini benar-benar luar biasa, fosil ini dari seekor coelacanth raksasa, di tempat yang belum pernah kami temukan sebelumnya," kata David Martill, paleontolog di University of Portsmouth di Inggris, seperti dikutip Live Science.
Penemuan baru ini menjelaskan salah satu kelompok ikan paling misterius yang pernah berenang di lautan.
Mengenai fosil tersebut, dijual oleh pedagang Maroko kepada seorang kolektor fosil di London. Awalnya, kolektor itu mengira kalau fosil tersebut adalah bagian dari tengkorak pterodactyl. (Baca juga: Asteroid Besar Ancam Bumi, Indonesia Tak Punya Roket Penghancur)
Setelah diperiksa lebih dekat, dia tidak yakin dan menghubungi Martill untuk mendapatkan pendapat ilmuwan. "Dia mengirimi saya banyak gambar, dan saya benar-benar tidak tahu apa itu," kata Martill kepada Live Science.
Namun setelah melihat langsung fosil tersebut, Martill baru yakin dengan apa yang dia lihat. "Saya menyadari bahwa alih-alih menjadi satu tulang, itu sebenarnya adalah ratusan lembaran tulang yang sangat tipis," kata Martill.
Martin yakin, hanya ada satu spesies yang memiliki struktur tulang seperti itu, yakni ikan coelacanth. "Mereka benar-benar membungkus paru-paru mereka dengan selubung tulang ini, itu struktur yang sangat tidak biasa," ujar Martill. (Baca juga: Penis Raksasa Berusia 2.000 Tahun Ditemukan Saat Penggalian Jalan)
Martill mengatakan ini adalah salah satu coelacanth terakhir sebelum benar-benar punah. Ada kemungkinan bahwa coelacanth raksasa ini masih diam-diam berkeliaran di kantong laut dalam yang belum dijelajahi saat ini walaupun kemungkinan itu sangat kecil.
Saat ini, fosil paru-paru itu disumbangkan oleh kolektor tersebut ke Departemen Geologi di Universitas Hassan II Casablanca di Maroko.
Para peneliti percaya bahwa ikan itu adalah anggota coelacanth yang jauh lebih besar, ordo ikan yang dijuluki 'fosil hidup yang dianggap punah sampai spesimennya ditemukan pada tahun 1938. Mengingat ukuran fosil yang baru ditemukan, ikan coelacanth ini memiliki panjang sekitar 5,2 meter. (Baca: Penambang Maroko Temukan Fosil Ikan Purba dengan Gigi Setajam Gergaji)
Fosil ini adalah bagian dari lempengan besar, ditemukan di lapisan fosfat di Oued Zem di Maroko, yang berisi beberapa tulang lain milik pterosaurus. Tulang-tulang tersebut mengkonfirmasi bahwa coelacanth berasal dari akhir periode Cretaceous 66 juta tahun yang lalu, tepat sebelum dinosaurus punah.
"Ini benar-benar luar biasa, fosil ini dari seekor coelacanth raksasa, di tempat yang belum pernah kami temukan sebelumnya," kata David Martill, paleontolog di University of Portsmouth di Inggris, seperti dikutip Live Science.
Penemuan baru ini menjelaskan salah satu kelompok ikan paling misterius yang pernah berenang di lautan.
Mengenai fosil tersebut, dijual oleh pedagang Maroko kepada seorang kolektor fosil di London. Awalnya, kolektor itu mengira kalau fosil tersebut adalah bagian dari tengkorak pterodactyl. (Baca juga: Asteroid Besar Ancam Bumi, Indonesia Tak Punya Roket Penghancur)
Setelah diperiksa lebih dekat, dia tidak yakin dan menghubungi Martill untuk mendapatkan pendapat ilmuwan. "Dia mengirimi saya banyak gambar, dan saya benar-benar tidak tahu apa itu," kata Martill kepada Live Science.
Namun setelah melihat langsung fosil tersebut, Martill baru yakin dengan apa yang dia lihat. "Saya menyadari bahwa alih-alih menjadi satu tulang, itu sebenarnya adalah ratusan lembaran tulang yang sangat tipis," kata Martill.
Martin yakin, hanya ada satu spesies yang memiliki struktur tulang seperti itu, yakni ikan coelacanth. "Mereka benar-benar membungkus paru-paru mereka dengan selubung tulang ini, itu struktur yang sangat tidak biasa," ujar Martill. (Baca juga: Penis Raksasa Berusia 2.000 Tahun Ditemukan Saat Penggalian Jalan)
Martill mengatakan ini adalah salah satu coelacanth terakhir sebelum benar-benar punah. Ada kemungkinan bahwa coelacanth raksasa ini masih diam-diam berkeliaran di kantong laut dalam yang belum dijelajahi saat ini walaupun kemungkinan itu sangat kecil.
Saat ini, fosil paru-paru itu disumbangkan oleh kolektor tersebut ke Departemen Geologi di Universitas Hassan II Casablanca di Maroko.
(ysw)