Deretan Fenomena Alam yang Berbahaya
Senin, 15 Agustus 2022 - 18:18 WIB
Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mengirimkan gelombang air yang dapat mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki ke daratan. Tsunami disebabkan oleh gempa bumi besar di bawah laut di batas lempeng tektonik. Saat dasar laut di batas lempeng naik atau turun secara tiba-tiba, air di atasnya akan tergeser dan meluncurkan gelombang yang akan menjadi tsunami. Sebagian besar tsunami terjadi di ring of fire (cincin api) Samudera Pasifik, wilayah yang aktif secara geologis di mana pergeseran tektonik membuat gempa bumi sering terjadi. Tsunami juga dapat disebabkan oleh tanah longsor bawah laut atau letusan gunung berapi.
Tsunami dapat melintasi laut dengan kecepatan hingga 500 mil. Dengan kecepatan tersebut, tsunami bisa melintasi seluruh hamparan Samudra Pasifik dalam waktu kurang dari sehari. Di dalam laut, gelombang tsunami mungkin hanya setinggi satu kaki atau lebih. Namun ketika mendekati garis pantai serta memasuki air yang lebih dangkal, pergerakannya melambat serta mulai tumbuh energi dan ketinggian. Bagian atas gelombang bergerak lebih cepat daripada bagian bawahnya yang menyebabkan gelombang naik dengan cepat. Air laut yang surut adalah pertanda peringatan dari tsunami. Hal ini lantaran puncak gelombang serta volume airnya yang besar mencapai pantai sekitar lima menit kemudian.
Letusan Gunung Berapi
Gunung berapi adalah bukaan atau retakan di permukaan bumi yang memungkinkan keluarnya magma, abu vulkanik, serta gas. Umumnya ditemukan di mana lempeng tektonik bersatu atau terpisah, namun juga dapat terjadi di tengah lempeng karena hotspot vulknaik. Letusan gunung berapi terjadi ketika lava serta gas dilepaskan dari gunung berapi.
Jenisan letusan yang paling berbahaya disebut longsoran bercahaya, di mana ketika magma yang baru meletus lalu mengalir ke sisi gunung berapi. Mereka dapat melakukan perjalanan dengan sangat cepat serta mencapai suhu hingga 1.200 derajat Fahrenheit. Bahaya lain akibat letusan gunung berapi adalah terjadinya hujan abu serta lahar. Karena dampaknya yang merugikan, letusan gunung berapi sering menyebabkan perpindahan penduduk.
Tsunami dapat melintasi laut dengan kecepatan hingga 500 mil. Dengan kecepatan tersebut, tsunami bisa melintasi seluruh hamparan Samudra Pasifik dalam waktu kurang dari sehari. Di dalam laut, gelombang tsunami mungkin hanya setinggi satu kaki atau lebih. Namun ketika mendekati garis pantai serta memasuki air yang lebih dangkal, pergerakannya melambat serta mulai tumbuh energi dan ketinggian. Bagian atas gelombang bergerak lebih cepat daripada bagian bawahnya yang menyebabkan gelombang naik dengan cepat. Air laut yang surut adalah pertanda peringatan dari tsunami. Hal ini lantaran puncak gelombang serta volume airnya yang besar mencapai pantai sekitar lima menit kemudian.
Letusan Gunung Berapi
Gunung berapi adalah bukaan atau retakan di permukaan bumi yang memungkinkan keluarnya magma, abu vulkanik, serta gas. Umumnya ditemukan di mana lempeng tektonik bersatu atau terpisah, namun juga dapat terjadi di tengah lempeng karena hotspot vulknaik. Letusan gunung berapi terjadi ketika lava serta gas dilepaskan dari gunung berapi.
Jenisan letusan yang paling berbahaya disebut longsoran bercahaya, di mana ketika magma yang baru meletus lalu mengalir ke sisi gunung berapi. Mereka dapat melakukan perjalanan dengan sangat cepat serta mencapai suhu hingga 1.200 derajat Fahrenheit. Bahaya lain akibat letusan gunung berapi adalah terjadinya hujan abu serta lahar. Karena dampaknya yang merugikan, letusan gunung berapi sering menyebabkan perpindahan penduduk.
(wib)
tulis komentar anda