Kiamat, Bumi Tanpa Sinar Matahari Jika Perang Nuklir Rusia dan AS Meletus

Kamis, 18 Agustus 2022 - 09:17 WIB
Dalam skenario perang antara AS dan Rusia, rata-rata produksi kalori global dari tanaman akan berkurang sekitar 90 persen dalam waktu empat tahun setelah perang. Selain itu, perang nuklir juga akan mengurangi pasokan ikan global.

Orang-orang di sebagian besar negara akan mengkonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar tubuh. Ini akan mengakibatkan lebih dari 5 miliar kematian pada akhir tahun kedua.

Studi tersebut berasumsi bahwa perdagangan internasional setelah perang nuklir akan terhenti dengan negara-negara di benua Afrika dan kawasan Asia Barat "sangat terpengaruh" oleh penurunan ekspor pangan dunia.

"Tidak adanya sinar matahari, pendinginan global dan kemungkinan pembatasan perdagangan setelah perang nuklir adalah bencana global," kata studi tersebut.

Studi yang sama juga menciptakan model untuk jumlah abu nuklir yang lebih kecil dalam skenario seperti perang nuklir antara India dan Pakistan, di mana 2 miliar orang berisiko kelaparan.

Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di tengah perang Rusia-Ukraina yang memicu kekhawatiran internasional tentang potensi perang nuklir dan bencana radiasi yang menimpa pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia. Pembangkit di Ukraina adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More