Begini Cara Misi Artemis 1 NASA Melindungi Astronot dari Radiasi Luar Angkasa
Kamis, 18 Agustus 2022 - 21:57 WIB
Selain humanoid, sel ragi akan terbang di atas Artemis 1 untuk melihat bagaimana makhluk hidup bereaksi terhadap radiasi. Cubesat BioSentinel akan menerbangkan eksperimen biologi di luar sistem Bumi-bulan untuk pertama kalinya, menilai bagaimana sel ragi dipengaruhi oleh radiasi ruang angkasa.
“Kami berharap dapat mengekstrapolasi sumber daya untuk biologi manusia dan menginformasikan tindakan pencegahan potensial untuk misi masa depan,” kata ilmuwan utama Sergio Santa Maria, dari Pusat Penelitian Ames NASA, tentang BioSentinel.
Para ilmuwan akan terus mempelajari emisi matahari menggunakan cubesat lain yang disebut CubeSat untuk Mempelajari Partikel Surya (CuSP). Misi tersebut akan memeriksa partikel dan medan magnet yang berasal dari matahari, yang juga dikenal sebagai angin matahari.
Angin matahari tidak hanya memiliki relevansi dengan kesehatan manusia di luar angkasa, tetapi juga di Bumi. Itu karena peristiwa cuaca luar angkasa yang besar seperti lontaran massa korona dapat memengaruhi saluran listrik, satelit, dan infrastruktur penting lainnya bagi fungsi manusia di planet kita.
CuSP akan menjadi eksperimen sebelum kemungkinan rencana untuk menempatkan armada cubesats ke luar angkasa untuk melihat radiasi matahari dari berbagai sudut, kata Mihir Desai, peneliti utama CuSP di Southwest Research Institute.
“Dalam beberapa hal, ini akan menjadi pelopor atau pencari jalan menuju konstelasi potensial dari cubesats berbiaya rendah yang dapat melakukan pengukuran dengan cara yang sangat hemat biaya,” katanya.
“Kami berharap dapat mengekstrapolasi sumber daya untuk biologi manusia dan menginformasikan tindakan pencegahan potensial untuk misi masa depan,” kata ilmuwan utama Sergio Santa Maria, dari Pusat Penelitian Ames NASA, tentang BioSentinel.
Para ilmuwan akan terus mempelajari emisi matahari menggunakan cubesat lain yang disebut CubeSat untuk Mempelajari Partikel Surya (CuSP). Misi tersebut akan memeriksa partikel dan medan magnet yang berasal dari matahari, yang juga dikenal sebagai angin matahari.
Angin matahari tidak hanya memiliki relevansi dengan kesehatan manusia di luar angkasa, tetapi juga di Bumi. Itu karena peristiwa cuaca luar angkasa yang besar seperti lontaran massa korona dapat memengaruhi saluran listrik, satelit, dan infrastruktur penting lainnya bagi fungsi manusia di planet kita.
CuSP akan menjadi eksperimen sebelum kemungkinan rencana untuk menempatkan armada cubesats ke luar angkasa untuk melihat radiasi matahari dari berbagai sudut, kata Mihir Desai, peneliti utama CuSP di Southwest Research Institute.
“Dalam beberapa hal, ini akan menjadi pelopor atau pencari jalan menuju konstelasi potensial dari cubesats berbiaya rendah yang dapat melakukan pengukuran dengan cara yang sangat hemat biaya,” katanya.
(wib)
tulis komentar anda