Penemuan Harta Karun di Laut China Selatan, Benarkah 3 Bangkai Kapal Kuno Ini Terkait Laksamana Cheng Ho?
Rabu, 07 September 2022 - 19:57 WIB
Pemerintah China memiliki rencana lima tahun yang ambisius untuk melakukan survei arkeologi di seluruh lautan dunia, menelusuri Jalur Sutra Maritim kuno dari Asia Tenggara ke Afrika pada 2025. Kapal-kapal asal China yang tenggelam dan muatannya diharapkan dapat menjelaskan lebih banyak tentang sejarah China sebagai kekuatan maritim dan memperkuat klaim teritorialnya atas sejumlah pulau yang disengketakan.
Salah satu proyek tersebut adalah pencarian sisa-sisa kapal harta karun dari abad ke-15 di perairan teritorial Sri Lanka. Sisa kapal bagian dari armada Laksamana Zheng He atau Cheng Ho ini, merupakan yang terbesar di dunia yang pernah ada.
Zheng He atau Cheng Ho melakukan tujuh ekspedisi ke daerah-daerah sejauh Afrika timur, membeli barang-barang lokal dan mendistribusikan hadiah dari kaisar Tiongkok. Cheng Ho atau Zheng He, adalah seorang pelaut dan penjelajah Tiongkok terkenal. Di antara penjelajahannya adalah ekspedisi ke Nusantara dan Taiwan antara tahun 1405 hingga 1433.
“Survei terbaru telah membentuk satu set lengkap alur kerja penyelidikan arkeologi laut dalam. Itu akan membuka jalan bagi lebih banyak pencarian dan penemuan peninggalan budaya bawah laut di masa depan," kata Deng Qijiang, wakil direktur institut arkeologi bawah air Administrasi Warisan Budaya Nasional.
Salah satu proyek tersebut adalah pencarian sisa-sisa kapal harta karun dari abad ke-15 di perairan teritorial Sri Lanka. Sisa kapal bagian dari armada Laksamana Zheng He atau Cheng Ho ini, merupakan yang terbesar di dunia yang pernah ada.
Zheng He atau Cheng Ho melakukan tujuh ekspedisi ke daerah-daerah sejauh Afrika timur, membeli barang-barang lokal dan mendistribusikan hadiah dari kaisar Tiongkok. Cheng Ho atau Zheng He, adalah seorang pelaut dan penjelajah Tiongkok terkenal. Di antara penjelajahannya adalah ekspedisi ke Nusantara dan Taiwan antara tahun 1405 hingga 1433.
Baca Juga
“Survei terbaru telah membentuk satu set lengkap alur kerja penyelidikan arkeologi laut dalam. Itu akan membuka jalan bagi lebih banyak pencarian dan penemuan peninggalan budaya bawah laut di masa depan," kata Deng Qijiang, wakil direktur institut arkeologi bawah air Administrasi Warisan Budaya Nasional.
(wib)
tulis komentar anda