Bikin Penasaran Ilmuwan, Pohon Berusia 120 Tahun Ini Mampu Serap 10 Persen Karbon Sendirian

Senin, 19 September 2022 - 11:18 WIB
Pohon cemara Sitka setinggi sembilan meter di Pulau Campbell, Selandia Baru ini, dijuluki pohon paling kesepian karena pohon berusia 120 tahun ini hanya sendirian di pulau kecil berbatu. Foto/Mirror
WELLINGTON - Pohon cemara Sitka setinggi sembilan meter di Pulau Campbell, Selandia Baru ini, dijuluki pohon paling kesepian. Sebab, pohon berusia 120 tahun ini hanya sendirian di pulau kecil berbatu dan semak yang berada di Samudra Atlantik.

Pohon berusia 120 tahun itu berjarak 120 mil atau 193 Km dari tetangga terdekatnya di Samudra Selatan. Bahkan dari pulau Selatan Selandia Baru jaraknya lebih dari 400 mil atau 643,7 Km. Di sini matahari bersinar hanya kurang dari satu jam setiap hari, hujan turun rata-rata selama 325 hari, dan suhu tertinggi hanya 6 derajat Celcius.

Meskipun sendirian dan kesepian, pohon cemara Sitka ini mampu menyerap 10 persen dari semua karbon yang membentang antara Antartika dan tepi selatan Australia dan Selandia Baru. Pohon cemara Sitka ini berperan penting dalam perang melawan perubahan iklim.



Ini telah bertindak sebagai penyangga perubahan iklim, penting untuk menjaga tingkat karbon di atmosfer pada tingkat yang dapat dikelola. “Ini adalah komponen yang sangat penting dari sistem iklim,” kata DrAndrew Meijers, dari British Antarctic Survey dikutip SINDOnews dari laman Mirror, Senin (19/9/2022).



Untuk membantu memahami alasannya, ilmuwan Selandia Baru Dr Jocelyn Turnbull perlu membandingkan pengukuran karbon dioksida dan radiokarbon historis. Data ini untuk mengetahui sumber CO2 yang berada di atmosfer di sekitar Samudra Selatan.

Namun, untuk mendapatkan data ini tidak mudah karena tidak pernah ada alat yang dipasang di sana selama 30 tahun yang lalu. Dr Jocelyn Turnbull menggunakan data dari cincin pohon yang berisi catatan panjang yang dia butuhkan.



Dr Turnbull menggunakan bor tangan, mengekstraksi sampel inti sedalam 5mm dari pohon pada tahun 2016. Namun, hasilnya detail belum dipublikasikan. Diharapkan dari sebatang pohon yang kesepian dapat mengungkap sebuah rahasia yang akan membantu melindungi Bumi.



“Setiap tahun, Anda memiliki cincin yang bisa dibedakan. Anda dapat mengiris cincin itu dan mengukur radiokarbon di dalamnya, kemudian kita dapat mengembalikan cerita ini ke masa lalu tentang bagaimana lingkungan telah berubah,” katanya.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More