Jenazah Manusia Bisa Dijadikan Pupuk Kompos Mulai 2027 di California

Kamis, 22 September 2022 - 06:45 WIB
Banyak masyarakat yang mulai mengubah jenazah keluarga mereka jadi pupuk kompos. Foto/IST
JAKARTA - Pemerintah kota California, Amerika Serikat melegalkan upaya mengubah jenazah manusia jadi pupuk kompos mulai 2027. Hal itu seiring dengan disahkannya peraturan baru California mengenai upaya-upaya mengatasi tantangan perubahan iklim.

Pengomposan jenazah manusia diketahui dikenal sebagai Naturaal Organic Reduction (NOR) atau Pengurangan Organik Alami. Upaya itu kini akan jadi pilihan bagi warga yang tidak ingin dikubur atau dikremasi setelah kematian mereka.

Menurut para pengusung peraturan tersebut NOR merupakan salah satu langkah yang sangat ramah lingkungan. Pasalnya saat ini Tempat Pemakaman Umum (TPU) semakin penuh dan sulit dikembangkan. Begitu juga dengan pembakaran mayat yang mulai dianggap jadi polusi udara karena menghasilkan 360.000 metrik ton karbondioksida per tahun berdasarkan hitungan National Geographic.







"Cara ini jadi opsi tambahan bagi penduduk California yang menginginkan lingkungan yang bersih dan ramah. Sekaligus memberi mereka pilihan lain untuk pemakaman," kata anggota Majelis Demokrat Cristina Garcia, salah satu pihak yang mengusulkan rencana NOR itu.

Sementara Micah Truman, pendiri dan CEO Return Home, sebuah rumah duka di daerah Seattle yang mengkhususkan diri dalam pengomposan manusia, mengatakan adanya peningkatan permintaan untuk praktik ini dalam beberapa tahun terakhir.



Dia mengatakan ketika tubuh dikomposkan, tanah yang dihasilkan dikembalikan ke keluarga untuk dilakukan sesuai keinginan mereka. Menurutnya beberapa pelanggan telah menanam pohon atau bunga, sementara yang lain menyebarkannya ke laut.

Ada yang mendukung ada juga yang menantang kebijakan baru tersebut. Salah satunya adalah Gereja Katolik di California yang paling vokal melakukan penetangan. Menurut mereka mengubah jenazah manusia jadi kompos adalah proses yang hanya bisa dikembangkan untuk ternak bukan manusia.

"NOR pada dasarnya menggunakan proses yang sama dengan sistem pengomposan berkebun di rumah. Menggunakan metode yang sama untuk transformasi sisa-sisa manusia dapat menciptakan jarak spiritual, emosional dan psikologis yang tidak menguntungkan buat almarhum dan keluarganya," ujar Direktur Eksekutif Konferensi Katolik California, Kathleen Domingo.
(wsb)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More