Riset Sebut Nyamuk Tertarik dengan Bau Tertentu Kulit Manusia
Kamis, 20 Oktober 2022 - 09:37 WIB
NEW YORK - Sebuah studi baru menemukan bahwa beberapa orang memang memiliki ' zat ketertarikan' untuk mengundang nyamuk karena bau kulit mereka.
Seperti dilansir dari New York Post Kamis (20/10/2022), para peneliti menemukan bahwa orang yang paling banyak menarik nyamuk menghasilkan banyak bahan kimia tertentu pada kulit mereka dan mengeluarkan bau.
Nyamuk juga dikatakan 'setia' dengan darah manusia yang menjadi favorit mereka dari waktu ke waktu.
"Jika Anda memiliki kadar zat ini pada kulit, Anda akan menjadi orang yang paling sering digigit saat piknik," kata penulis studi Leslie Vosshall, ahli neurobiologi di Rockefeller University di New York.
Untuk menguji daya tarik nyamuk, peneliti merancang eksperimen dengan mengambil aroma setiap peserta penelitian, jelas penulis studi Maria Elena De Obaldia.
Mereka meminta 64 sukarelawan dari universitas dan dari daerah terdekat untuk mengenakan stoking nilon di lengan mereka untuk mengumpulkan bau kulit mereka.
Kaus kaki itu kemudian dimasukkan ke dalam perangkap terpisah sebelum puluhan nyamuk dilepaskan.
“Itu (nyamuk) pada dasarnya menyerang objek yang paling menarik perhatiannya. Itu langsung terlihat," kata De Obaldia.
Baca Juga
Seperti dilansir dari New York Post Kamis (20/10/2022), para peneliti menemukan bahwa orang yang paling banyak menarik nyamuk menghasilkan banyak bahan kimia tertentu pada kulit mereka dan mengeluarkan bau.
Nyamuk juga dikatakan 'setia' dengan darah manusia yang menjadi favorit mereka dari waktu ke waktu.
"Jika Anda memiliki kadar zat ini pada kulit, Anda akan menjadi orang yang paling sering digigit saat piknik," kata penulis studi Leslie Vosshall, ahli neurobiologi di Rockefeller University di New York.
Untuk menguji daya tarik nyamuk, peneliti merancang eksperimen dengan mengambil aroma setiap peserta penelitian, jelas penulis studi Maria Elena De Obaldia.
Mereka meminta 64 sukarelawan dari universitas dan dari daerah terdekat untuk mengenakan stoking nilon di lengan mereka untuk mengumpulkan bau kulit mereka.
Kaus kaki itu kemudian dimasukkan ke dalam perangkap terpisah sebelum puluhan nyamuk dilepaskan.
“Itu (nyamuk) pada dasarnya menyerang objek yang paling menarik perhatiannya. Itu langsung terlihat," kata De Obaldia.
(wbs)
tulis komentar anda