Mesir Ungkap Kebobrokan Howard Carter, Penemu Makam Tutankhamun Ini Dinilai Arogan
Senin, 31 Oktober 2022 - 16:57 WIB
Dalam kebanyakan kasus, kurator pameran tidak dapat mengidentifikasi orang Mesir di foto. Sejumlah ahli Mesir Kuno mengatakan kepada Live Science bahwa Carter memiliki pola pikir kolonial dan cenderung tidak memperlakukan orang Mesir secara setara.
“Saya pikir dia pada umumnya arogan, tidak hanya terhadap Mesir tetapi juga terhadap negara lain. Dia menyalahgunakan sebagian besar upaya dan kerja timnya,” ujar Usama Gad, dosen Papyrologi dan Sastra Komparatif di Universitas Ain Shams di Kairo, kepada Live Science.
Zahi Hawass, mantan menteri barang antik Mesir, juga mencatat bahwa Carter memperlakukan orang Mesir dengan buruk. “Dia tidak mengizinkan pejabat Mesir untuk mengunjungi makam (Tutankhamun), tetapi berencana untuk membuka ruang pemakaman dan sarkofagus bersama timnya dan istri mereka,” kata Hawass kepada Live Science.
Hawass mencatat bahwa insiden ini meningkatkan ketegangan antara Carter dan menteri barang antik Mesir saat itu, Morcos Hanna, dengan Carter diberhentikan pada tahun 1924. Setelah perubahan dalam pemerintahan Mesir pada tahun 1925, Carter diizinkan untuk melanjutkan bekerja di situs tersebut. “Salah satu kesalahan terbesar Carter adalah bagaimana dia memperlakukan orang Mesir,” ujar Hawass.
Menurut satu cerita, ada seorang bocah yang membawa air untuk anggota tim arkeolog makam Tutankhamun bernama Hussein Abd el-Rassul. Hawass sudah menemui sepupu anak laki-laki itu, Sheikh Ali Abdul Rassul, yang memberi tahu bagaimana peristiwa itu terjadi.
“Hussein (saat itu) berusia 12 tahun dan tugasnya adalah membawa air untuk para pekerja. Ketika dia tiba di lokasi, dia dan para pekerja akan menggali lubang untuk menampung toples. Suatu hari saat menggali salah satu guci ini, mereka menemukan makamnya!” kata Hawass.
Sebagai penghargaan, Carter memiliki foto yang diambil dari Hussein mengenakan kalung dari makam. Hussein terkadang menceritakan kisah itu kepada pengunjung di luar Ramesseum, sebuah kuil kamar mayat yang dibangun untuk firaun Ramses II.
“Banyak orang tidak percaya cerita itu. Tapi saya sudah menyelidikinya, bertemu keluarganya, dan saya tahu itu benar," tutur Hawass.
“Saya pikir dia pada umumnya arogan, tidak hanya terhadap Mesir tetapi juga terhadap negara lain. Dia menyalahgunakan sebagian besar upaya dan kerja timnya,” ujar Usama Gad, dosen Papyrologi dan Sastra Komparatif di Universitas Ain Shams di Kairo, kepada Live Science.
Zahi Hawass, mantan menteri barang antik Mesir, juga mencatat bahwa Carter memperlakukan orang Mesir dengan buruk. “Dia tidak mengizinkan pejabat Mesir untuk mengunjungi makam (Tutankhamun), tetapi berencana untuk membuka ruang pemakaman dan sarkofagus bersama timnya dan istri mereka,” kata Hawass kepada Live Science.
Hawass mencatat bahwa insiden ini meningkatkan ketegangan antara Carter dan menteri barang antik Mesir saat itu, Morcos Hanna, dengan Carter diberhentikan pada tahun 1924. Setelah perubahan dalam pemerintahan Mesir pada tahun 1925, Carter diizinkan untuk melanjutkan bekerja di situs tersebut. “Salah satu kesalahan terbesar Carter adalah bagaimana dia memperlakukan orang Mesir,” ujar Hawass.
Menurut satu cerita, ada seorang bocah yang membawa air untuk anggota tim arkeolog makam Tutankhamun bernama Hussein Abd el-Rassul. Hawass sudah menemui sepupu anak laki-laki itu, Sheikh Ali Abdul Rassul, yang memberi tahu bagaimana peristiwa itu terjadi.
“Hussein (saat itu) berusia 12 tahun dan tugasnya adalah membawa air untuk para pekerja. Ketika dia tiba di lokasi, dia dan para pekerja akan menggali lubang untuk menampung toples. Suatu hari saat menggali salah satu guci ini, mereka menemukan makamnya!” kata Hawass.
Sebagai penghargaan, Carter memiliki foto yang diambil dari Hussein mengenakan kalung dari makam. Hussein terkadang menceritakan kisah itu kepada pengunjung di luar Ramesseum, sebuah kuil kamar mayat yang dibangun untuk firaun Ramses II.
“Banyak orang tidak percaya cerita itu. Tapi saya sudah menyelidikinya, bertemu keluarganya, dan saya tahu itu benar," tutur Hawass.
(wib)
tulis komentar anda