Kehabisan Dana, 1.300 Terminal Starlink Militer Ukraina Sudah 2 Minggu Offline
Rabu, 09 November 2022 - 10:23 WIB
KIEV - Sebanyak 1.300 terminal starlink militer Ukraina sudah selama dua minggu offline atau padam karena tagihan yang belum dibayar. Pemerintah Ukraina tampaknya sudah kehabisan dana untuk membayar layanan komunikasi satelit-internet Starlink SpaceX.
Tentu ini menjadi pukulan serius bagi militer Ukraina yang mengandalkan komunikasi pada konstelasi satelit-internet Starlink SpaceX selama invasi Rusia sejak Februari 2022. Padahal layanan komunikasi starlink cakupannya cukup luas dan sulit dijangkau musuh.
“Pemadaman baru-baru ini dimulai pada 24 Oktober dan digambarkan oleh satu orang yang diberi pengarahan tentang situasi sebagai 'masalah besar' bagi militer Ukraina. Terminal telah terputus, kata orang ini, karena kekurangan dana,” tulis CNN dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Rabu (9/11/2022).
Mengutip sumber yang tidak disebutkan, SpaceX menagih pemerintah Ukraina bayaran USD2.500 per terminal per bulan. Ukraina memiliki 1.300 terminal yang dibeli dari dari sebuah perusahaan Inggris pada bulan Maret 2022.
Departemen Pertahanan Ukraina juga menghadapi ancaman pemadaman ini dan berusaha untuk mencegahnya. Mereka meminta pejabat militer Inggris pada awal Oktober apakah dapat mulai membayar tagihan. Namun, Inggris akhirnya memutuskan untuk mengarahkan bantuan Ukraina untuk kepentingan lain.
Pendiri dan CEO SpaceX Elon Musk baru-baru ini mengatakan bahwa ada sekitar 25.000 terminal Starlink di Ukraina. Tidak jelas berapa banyak dari mereka yang dimiliki oleh pemerintah Ukraina, tetapi mungkin minoritas. Pada bulan Juli, panglima tertinggi negara itu menulis surat kepada Elon Musk dan menyatakan bahwa hanya 4.000 terminal telah dikerahkan oleh militer Ukraina.
Menurut Musk, SpaceX telah lama mensubsidi biaya layanan Starlink di Ukraina. Bulan Oktober, misalnya, miliarder itu men-tweet bahwa SpaceX kehilangan sekitar USD20 juta per bulan di Starlink di Ukraina.
Pada bulan September, SpaceX meminta militer AS untuk mulai membayar sebagian dari tagihan itu. Namun, tampaknya belum terjadi, tetapi pembicaraan tentang hal itu sedang berlangsung.
Tentu ini menjadi pukulan serius bagi militer Ukraina yang mengandalkan komunikasi pada konstelasi satelit-internet Starlink SpaceX selama invasi Rusia sejak Februari 2022. Padahal layanan komunikasi starlink cakupannya cukup luas dan sulit dijangkau musuh.
“Pemadaman baru-baru ini dimulai pada 24 Oktober dan digambarkan oleh satu orang yang diberi pengarahan tentang situasi sebagai 'masalah besar' bagi militer Ukraina. Terminal telah terputus, kata orang ini, karena kekurangan dana,” tulis CNN dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Rabu (9/11/2022).
Baca Juga
Mengutip sumber yang tidak disebutkan, SpaceX menagih pemerintah Ukraina bayaran USD2.500 per terminal per bulan. Ukraina memiliki 1.300 terminal yang dibeli dari dari sebuah perusahaan Inggris pada bulan Maret 2022.
Departemen Pertahanan Ukraina juga menghadapi ancaman pemadaman ini dan berusaha untuk mencegahnya. Mereka meminta pejabat militer Inggris pada awal Oktober apakah dapat mulai membayar tagihan. Namun, Inggris akhirnya memutuskan untuk mengarahkan bantuan Ukraina untuk kepentingan lain.
Pendiri dan CEO SpaceX Elon Musk baru-baru ini mengatakan bahwa ada sekitar 25.000 terminal Starlink di Ukraina. Tidak jelas berapa banyak dari mereka yang dimiliki oleh pemerintah Ukraina, tetapi mungkin minoritas. Pada bulan Juli, panglima tertinggi negara itu menulis surat kepada Elon Musk dan menyatakan bahwa hanya 4.000 terminal telah dikerahkan oleh militer Ukraina.
Menurut Musk, SpaceX telah lama mensubsidi biaya layanan Starlink di Ukraina. Bulan Oktober, misalnya, miliarder itu men-tweet bahwa SpaceX kehilangan sekitar USD20 juta per bulan di Starlink di Ukraina.
Baca Juga
Pada bulan September, SpaceX meminta militer AS untuk mulai membayar sebagian dari tagihan itu. Namun, tampaknya belum terjadi, tetapi pembicaraan tentang hal itu sedang berlangsung.
(wib)
Lihat Juga :
tulis komentar anda