Senjata Api dari Printer 3D Marak di Eropa, Bisa Digunakan untuk Membunuh!
Sabtu, 12 November 2022 - 08:08 WIB
Sejauh ini, polisi Inggris sudah mengantongi 21 kasus kepemilikan senjata cetak.
Senjata 3D versi baru yang sudah mirip dengan senjata biasa. 90 persen terbuat dari plastik kecuali laras dan peluru. Foto: ist
Peter Squires, profesor kriminologi dan kebijakan publik di University of Brighton, mengatakan bahwa ancaman senajata cetak kemungkinan akan terus tumbuh. Bahkan meski terbuat dari plastik dan terlihat seperti senjata mainan, namun masih memiliki kekuatan untuk mengintimidasi.
Rajan Basra, peneliti senior di Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi di King's College London, mengatakan situasi di Inggris mencerminkan tren yang terlihat di seluruh Eropa.
Senjata api cetak ini jadi alternatif bagi ekstremis yang tidak dapat memperoleh senjata api ilegal.
“Ada ekstremis yang ingin membuat senjata cetak 3D atau bahkan menggunakannya sendiri. Kami telah melihat kasus di Spanyol, Swedia, Jerman, di Belanda, dan beberapa di sini di Inggris," katanya.
Dia mengatakan sebagian besar kasus ini melibatkan anggota kelompok sayap kanan. Kelompok teroris lain tampaknya kurang tertarik dengan teknologi tersebut.
Basra menyarankan, itu karena diskusi di forum dan komunitas ekstremis sayap kanan terkadang menyertakan instruksi tentang cara memproduksi senjata cetak 3D.
Pada bulan Juni, anggota kelompok teror sayap kanan ekstrim menjalani persidangan di Sheffield Crown Court. Terungkap bahwa polisi telah menemukan senjata api cetak 3D yang sebagian dibangun di rumah dua anggota kelompok tersebut.
Senjata 3D versi baru yang sudah mirip dengan senjata biasa. 90 persen terbuat dari plastik kecuali laras dan peluru. Foto: ist
Peter Squires, profesor kriminologi dan kebijakan publik di University of Brighton, mengatakan bahwa ancaman senajata cetak kemungkinan akan terus tumbuh. Bahkan meski terbuat dari plastik dan terlihat seperti senjata mainan, namun masih memiliki kekuatan untuk mengintimidasi.
Rajan Basra, peneliti senior di Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi di King's College London, mengatakan situasi di Inggris mencerminkan tren yang terlihat di seluruh Eropa.
Senjata api cetak ini jadi alternatif bagi ekstremis yang tidak dapat memperoleh senjata api ilegal.
“Ada ekstremis yang ingin membuat senjata cetak 3D atau bahkan menggunakannya sendiri. Kami telah melihat kasus di Spanyol, Swedia, Jerman, di Belanda, dan beberapa di sini di Inggris," katanya.
Dia mengatakan sebagian besar kasus ini melibatkan anggota kelompok sayap kanan. Kelompok teroris lain tampaknya kurang tertarik dengan teknologi tersebut.
Basra menyarankan, itu karena diskusi di forum dan komunitas ekstremis sayap kanan terkadang menyertakan instruksi tentang cara memproduksi senjata cetak 3D.
Pada bulan Juni, anggota kelompok teror sayap kanan ekstrim menjalani persidangan di Sheffield Crown Court. Terungkap bahwa polisi telah menemukan senjata api cetak 3D yang sebagian dibangun di rumah dua anggota kelompok tersebut.
tulis komentar anda