USGS Beberkan Efek Mengerikan Pasca Gunung Berapi Terbesar di Dunia Meletus
Rabu, 30 November 2022 - 12:03 WIB
WASHINGTON - Gunung berapi aktif terbesar di dunia, Mauna Loa di Hawaii meletus kemarin, dan memuntahkan lahar dan debu panas untuk pertama kalinya empat dekade.
Pasca-erupsi, warga sekitar kini siaga tinggi setelah United States Geological Service (USGS) memperingatkan bahwa kondisi berpotensi berubah secara tiba-tiba.
Dapat dipahami bahwa tingkat peringatan Mauna Loa juga telah dinaikkan meskipun tidak ada perintah evakuasi segera yang dikeluarkan.
Lembaga tersebut mengatakan bahwa saat ini tidak ada ancaman bagi orang yang tinggal di bawah zona letusan, tetapi penghentian bahwa gunung berapi itu mudah menguap.
“Berdasarkan peristiwa masa lalu, tahap awal letusan zona keretakan Mauna Loa bisa sangat dinamis, dan lokasi serta aliran lava dapat berubah dengan cepat,” jelas lembaga itu.
Selain itu, para ahli juga meningkatkan bahwa angin dapat membawa gas vulkanik dan abu halus ke lereng, serta Rambut Pele (Pele’s Hair).
Pele’s Hair adalah nama yang diberikan untuk butiran halus kaca vulkanik yang terbentuk saat gelendong lava mendingin dengan cepat di udara. Adapun yang dinamakan Pele, karena seperti dewi gunung api Hawaii, untaiannya bisa sangat tajam dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi kulit dan mata.
Otoritas di Hawaii belum mengeluarkan perintah penangkapan apapun, meskipun lokasi puncak dan beberapa jalan di kawasan itu telah ditutup. Selain itu, dua tempat perlindungan di wilayah sekitarnya telah dibuka sebagai upaya untuk tindakan pencegahan.
Pasca-erupsi, warga sekitar kini siaga tinggi setelah United States Geological Service (USGS) memperingatkan bahwa kondisi berpotensi berubah secara tiba-tiba.
Dapat dipahami bahwa tingkat peringatan Mauna Loa juga telah dinaikkan meskipun tidak ada perintah evakuasi segera yang dikeluarkan.
Lembaga tersebut mengatakan bahwa saat ini tidak ada ancaman bagi orang yang tinggal di bawah zona letusan, tetapi penghentian bahwa gunung berapi itu mudah menguap.
“Berdasarkan peristiwa masa lalu, tahap awal letusan zona keretakan Mauna Loa bisa sangat dinamis, dan lokasi serta aliran lava dapat berubah dengan cepat,” jelas lembaga itu.
Selain itu, para ahli juga meningkatkan bahwa angin dapat membawa gas vulkanik dan abu halus ke lereng, serta Rambut Pele (Pele’s Hair).
Pele’s Hair adalah nama yang diberikan untuk butiran halus kaca vulkanik yang terbentuk saat gelendong lava mendingin dengan cepat di udara. Adapun yang dinamakan Pele, karena seperti dewi gunung api Hawaii, untaiannya bisa sangat tajam dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi kulit dan mata.
Otoritas di Hawaii belum mengeluarkan perintah penangkapan apapun, meskipun lokasi puncak dan beberapa jalan di kawasan itu telah ditutup. Selain itu, dua tempat perlindungan di wilayah sekitarnya telah dibuka sebagai upaya untuk tindakan pencegahan.
tulis komentar anda