Satelit Deteksi Lava Pijar Letusan Mauna Loa, Gunung Berapi Terbesar di Dunia

Kamis, 01 Desember 2022 - 18:04 WIB
Satelit yang dioperasikan oleh Maxar, perusahaan berbasis di Colorado, menangkap lava pijar letusan gunung berapi terbesar di dunia Mauna Loa. Foto/Space/ESA/NASA
HONOLULU - Satelit yang dioperasikan oleh Maxar, perusahaan berbasis di Colorado, menangkap lava pijar letusan gunung berapi terbesar di dunia Mauna Loa. Gunung berapi Mauna Loa di Hawaii mulai meletus pada hari Minggu 27 November 2022 dan ini merupakan letusan gunung berapi besar pertama sejak 1984.

satelit memberi pemandangan yang menakjubkan saat gunung berapi terbesar di dunia meletus untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. Satelit yang dioperasikan Maxar menangkap pemandangan malam hari pada hari Senin 28 November 2022 yang menunjukkan kaldera gunung berapi, sekarang penuh dengan lava.

Lava pijar seperti luka yang memercikan api, dengan aliran rumit dari batuan cair yang bersinar terang ke timur laut dari puncak. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) sejauh ini lava pijar dari letusan gunung Mauna Loa tetap terkendali dan tidak mengancam properti apa pun.





Saat situasi semakin berkembang, beberapa satelit mengumpulkan data penting juga ikut terlibat memantau letusan gunung berapi Mauna Loa. Satelit pemerintah juga mengawasi letusan tersebut.

Badan Antariksa Eropa (ESA) merilis tampilan gabungan dari data satelit Copernicus Sentinel-2, yang juga diambil pada hari Senin. Tampak awan gas mengepul dari letusan, sementara data inframerah menyoroti panas dari lahar yang mengalir.

NASA juga merilis tampilan sulfur dioksida di atmosfer dengan satelit Sentinel-5P ESA dan sensor Tropospheric Monitoring Instrument (TROPOMI). Sulfur dioksida adalah salah satu gas yang dikeluarkan oleh gunung yang meletus.

TROPOMI dan sensor serupa di NASA dan satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) AS juga dapat mengukur seberapa tinggi sulfur dioksida mencapai atmosfer Bumi. Ini untuk mengukur seberapa kuat letusan gunung itu.





Satelit Suomi-NPP, kemitraan antara NASA dan NOAA, juga terbang di atas Hawaii. Satelit menggunakan instrumen Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) untuk melihat lahar yang bersinar jauh lebih terang daripada lampu malam di kepulauan Hawaii.

Lava telah dicurahkan dari beberapa celah di Zona Celah Timur Laut Mauna Loa, beberapa menyemburkan air mancur setinggi 50 meter. Pejabat USGS memperkirakan letusan akan tetap berada di dalam Zona Celah Timur Laut, gunung berapi memiliki zona keretakan serupa di barat daya.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More