Bak Neraka, Io Berlantai Magma dan Punya Ratusan Gunung Berapi

Senin, 19 Desember 2022 - 07:16 WIB
Pesawat ruang angkasa tersebut kemudian menghabiskan lima tahun lagi untuk mempelajari Jupiter, planet terbesar di tata surya itu. Juno mengintip melalui awan tebal Jupiter dan mempelajari atmosfer serta cuaca di planet tersebut.

Ekspedisi ini dirancang untuk membantu para astronom memahami bagaimana Jupiter terbentuk dan berevolusi, dan bagaimana raksasa gas lain di Tata Surya muncul.



Tahun lalu, NASA memperpanjang misi Juno hingga September 2025. Wahana tersebut terus mempelajari Jupiter, serta banyak bulan di sistem planet tersebut.

Pesawat ruang angkasa itu juga sudah melakukan terbang lintas dekat dua bulan lainnya: Ganymede pada 2021 dan Europa awal tahun ini.

“Dengan setiap terbang lintas dekat, kami dapat memperoleh banyak informasi baru,” kata Scott Bolton, wakil presiden asosiasi Southwest Research Institute di San Antonio dan penyelidik utama misi Juno.

“Sensor Juno dirancang untuk mempelajari Jupiter. Tetapi kami senang sekali melihat bagaimana Juno dapat melakukan tugas ganda dengan mengamati bulan-bulan Jupiter.”



Selama misinya yang diperpanjang, wahana Juno akan memeriksa struktur interior Jupiter, medan magnet internal, atmosfer, dan aurora.

Pesawat ruang angkasa itu juga akan terbang melalui awan partikel bermuatan yang mengelilingi Europa dan Io berkali-kali, mengumpulkan data tentang tingkat radiasi di wilayah ini. NASA mengatakan bahwa para ilmuwan juga berharap mencurahkan waktu untuk mempelajari debu di cincinredupJupiter.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More