Soyuz MS-22 Berlubang 0,8 Milimeter, Rusia Kirim Pesawat Luar Angkasa Pengganti Maret 2023
Sabtu, 24 Desember 2022 - 08:59 WIB
MOSKOW - Setelah mengalami kebocoran sistem pendingin, pesawat luar angkasa Soyuz MS-22 milik Rusia diketahui berlubang selebar 0,8 milimeter. Roscosmos dan NASA masih mengevaluasi kondisi kapsul Soyuz MS-22, jika diperlukan Rusia segera mengirim pesawat luar angkasa baru pada Maret 2023.
Penyebab lubang yang mengakibatkan kebocoran masih diselidiki. Namun, Manajer Program ISS NASA Joel Montalbano memastikan, lubang itu bukan karena benturan meteor Geminid.
“Kami memiliki beberapa pekerjaan yang harus dilakukan untuk lebih memahami apakah kebocoran disebabkan oleh meteoroid atau ada masalah perangkat keras,” kata Montalbano dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Sabtu (24/12/2022).
Pada Minggu 18 Desember 2022, NASA menyelidiki penyebab kebocoran dengan kamera di lengan robot stasiun Canadarm2. Survei tersebut menemukan sebuah lubang kecil di Soyuz MS-22, namun bagaimana lubang tersebut muncul belum diketahui.
Kemungkinan lain adalah potongan sampah antariksa. Namun, Kepala Pusat Pelatihan Kosmonot Yuri Gagarin dekat Moskow, Sergei Krikalev, mengatakan benda semacam itu akan terlalu kecil untuk dilacak dari Bumi karena lubangnya hanya selebar 0,8 milimeter.
Rusia dan NASA masih mengevaluasi apakah pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 yang bocor aman untuk memulangkan tiga awak Stasiun Luar Angkasa Internasional. Jika Soyuz MS-22 dianggap tidak aman setelah menyemburkan cairan pendingin ke luar angkasa pada 14 Desember, Rusia segera mengirimkan pesawat luar angkasa baru sebagai pengganti.
“Kru kami berikutnya dijadwalkan terbang (diluncurkan) pada pertengahan Maret,” kata Sergei Krikalev, selama konferensi pers dengan NASA yang disiarkan langsung.
Peluncuran dijadwalkan pada pertengahan Maret dari Kosmodrom Baikonur yang dikelola Rusia di Kazakhstan dengan tiga orang di dalamnya. Pelacakan cepat akan melibatkan peluncuran tanpa awak beberapa minggu sebelumnya.
Penyebab lubang yang mengakibatkan kebocoran masih diselidiki. Namun, Manajer Program ISS NASA Joel Montalbano memastikan, lubang itu bukan karena benturan meteor Geminid.
“Kami memiliki beberapa pekerjaan yang harus dilakukan untuk lebih memahami apakah kebocoran disebabkan oleh meteoroid atau ada masalah perangkat keras,” kata Montalbano dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Sabtu (24/12/2022).
Pada Minggu 18 Desember 2022, NASA menyelidiki penyebab kebocoran dengan kamera di lengan robot stasiun Canadarm2. Survei tersebut menemukan sebuah lubang kecil di Soyuz MS-22, namun bagaimana lubang tersebut muncul belum diketahui.
Kemungkinan lain adalah potongan sampah antariksa. Namun, Kepala Pusat Pelatihan Kosmonot Yuri Gagarin dekat Moskow, Sergei Krikalev, mengatakan benda semacam itu akan terlalu kecil untuk dilacak dari Bumi karena lubangnya hanya selebar 0,8 milimeter.
Rusia dan NASA masih mengevaluasi apakah pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 yang bocor aman untuk memulangkan tiga awak Stasiun Luar Angkasa Internasional. Jika Soyuz MS-22 dianggap tidak aman setelah menyemburkan cairan pendingin ke luar angkasa pada 14 Desember, Rusia segera mengirimkan pesawat luar angkasa baru sebagai pengganti.
“Kru kami berikutnya dijadwalkan terbang (diluncurkan) pada pertengahan Maret,” kata Sergei Krikalev, selama konferensi pers dengan NASA yang disiarkan langsung.
Peluncuran dijadwalkan pada pertengahan Maret dari Kosmodrom Baikonur yang dikelola Rusia di Kazakhstan dengan tiga orang di dalamnya. Pelacakan cepat akan melibatkan peluncuran tanpa awak beberapa minggu sebelumnya.
(wib)
tulis komentar anda