Ilmuwan Ungkap Faktor-faktor yang Mempercepat Proses Pembusukan Jenazah
Selasa, 03 Januari 2023 - 18:17 WIB
Ini terjadi secara bersamaan karena bakteri di perut berkembang biak dengan cepat, menciptakan gas yang menyebabkan tubuh akan membengkak dan mengeluarkan bau.
Pembusukan semakin cepat saat tubuh berada di lingkungan yang panas.
Selama tahap pembengkakan ini, kulit bisa mengelupas dan melepuh dan bisa terjadi marbling, di mana pembuluh darah berwarna hitam kehijauan dapat terlihat melalui kulit dalam waktu sekitar 24 hingga 48 jam setelah kematian.
Setelahnya pembengkakan akan mulai mengempis, dan dalam proses yang dikenal sebagai pembusukan hitam, organ dan jaringan tubuh akan melunak, dan bentuk kehidupan seperti serangga dan mikroba mulai memakan jaringan lunak yang tersisa.
Dekomposisi melambat secara signifikan pada tahap ini, dan dibutuhkan waktu bertahun-tahun hingga satu dekade untuk jenazah benar-benar habis.
Lokasi pemakaman juga bisa berpengaruh dalam proses peleburan jenazah menjadi tak tersisa.
Jika peti mati dikubur di tanah asam, peti mati akan terkikis lebih cepat, membuat tubuh terpapar unsur-unsur, termasuk serangga, yang mendukung proses pembusukan. Jenazah yang dikubur tidak menggunakan peti akan lebih cepat melebur dengan tanah.
Kemoterapi dan antibiotik yang digunakan sebelum kematian juga dapat berdampak besar pada lamanya proses pembusukan, karena keduanya membunuh beberapa bakteri yang terlibat dalam proses tersebut.
Pembusukan semakin cepat saat tubuh berada di lingkungan yang panas.
Selama tahap pembengkakan ini, kulit bisa mengelupas dan melepuh dan bisa terjadi marbling, di mana pembuluh darah berwarna hitam kehijauan dapat terlihat melalui kulit dalam waktu sekitar 24 hingga 48 jam setelah kematian.
Setelahnya pembengkakan akan mulai mengempis, dan dalam proses yang dikenal sebagai pembusukan hitam, organ dan jaringan tubuh akan melunak, dan bentuk kehidupan seperti serangga dan mikroba mulai memakan jaringan lunak yang tersisa.
Dekomposisi melambat secara signifikan pada tahap ini, dan dibutuhkan waktu bertahun-tahun hingga satu dekade untuk jenazah benar-benar habis.
Lokasi pemakaman juga bisa berpengaruh dalam proses peleburan jenazah menjadi tak tersisa.
Jika peti mati dikubur di tanah asam, peti mati akan terkikis lebih cepat, membuat tubuh terpapar unsur-unsur, termasuk serangga, yang mendukung proses pembusukan. Jenazah yang dikubur tidak menggunakan peti akan lebih cepat melebur dengan tanah.
Kemoterapi dan antibiotik yang digunakan sebelum kematian juga dapat berdampak besar pada lamanya proses pembusukan, karena keduanya membunuh beberapa bakteri yang terlibat dalam proses tersebut.
(wbs)
tulis komentar anda