Spesifikasi 9K720 Iskander, Sistem Rudal Balistik Rusia dengan Kemampuan Mengerikan
Senin, 16 Januari 2023 - 14:44 WIB
JAKARTA - Rusia menjadi salah satu negara di dunia dengan kekuatan militer yang mumpuni. Dari sekian banyak, salah satu di antaranya yang cukup menarik adalah sistem rudal balistik 9K720 Iskander.
Tak sekadar para personel tentara yang kompeten, mereka juga memiliki sederet persenjataan militer canggih yang semakin memperkuat kedudukannya.
Mengutip laman Missile Threat, Senin (16/1/2023), 9K720 Iskander memiliki nama NATO “SS-26”. Dalam riwayatnya, rudal ini dikembangkan Rusia pada akhir 1980-an untuk menggantikan SRBM OTR-23 “Oka”.
Baca juga : Hadapi Ancaman Rudal Hipersonik dan Balistik, AS Bentuk Komando Sistem Luar Angkasa
Pasca perjanjian Intermediate Nuclear Forces (INF) melarang penggunaan OTR-23 pada tahun 1987, Biro Desain Industri Mesin Soviet di Kolomna (KBM) mulai mengembangkan Iskander pada 1993.
Sekitar 1998, Rusia memulai uji coba rudal tersebut dan menyelesaikan hingga 13x uji sampai tahun 2005. Setelah sekian lama, akhirnya Iskander memasuki layanan pada tahun 2006.
Lebih lanjut, sistem rudal balistik Rusia ini terdiri dari dua komponen penting, yaitu misil dan kendaraan pengangkutnya. Sementara itu, dengan panjang sekitar 7,3 meter, sistem rudal tersebut bisa memberi jangkauan hingga 400-500 km.
Berstatus sebagai rudal balistik jarak pendek mobile, 9K720 Iskander dilengkapi dengan mesin single-stage solid propellant. Mereka bisa membawa sejumlah pilihan hulu ledak konvensional, termasuk hulu ledak nuklir.
Baca juga : Perbedaan Rudal Hipersonik dan Rudal Balistik, Lebih Hebat Mana?
Tak sekadar para personel tentara yang kompeten, mereka juga memiliki sederet persenjataan militer canggih yang semakin memperkuat kedudukannya.
Mengutip laman Missile Threat, Senin (16/1/2023), 9K720 Iskander memiliki nama NATO “SS-26”. Dalam riwayatnya, rudal ini dikembangkan Rusia pada akhir 1980-an untuk menggantikan SRBM OTR-23 “Oka”.
Baca juga : Hadapi Ancaman Rudal Hipersonik dan Balistik, AS Bentuk Komando Sistem Luar Angkasa
Pasca perjanjian Intermediate Nuclear Forces (INF) melarang penggunaan OTR-23 pada tahun 1987, Biro Desain Industri Mesin Soviet di Kolomna (KBM) mulai mengembangkan Iskander pada 1993.
Sekitar 1998, Rusia memulai uji coba rudal tersebut dan menyelesaikan hingga 13x uji sampai tahun 2005. Setelah sekian lama, akhirnya Iskander memasuki layanan pada tahun 2006.
Lebih lanjut, sistem rudal balistik Rusia ini terdiri dari dua komponen penting, yaitu misil dan kendaraan pengangkutnya. Sementara itu, dengan panjang sekitar 7,3 meter, sistem rudal tersebut bisa memberi jangkauan hingga 400-500 km.
Berstatus sebagai rudal balistik jarak pendek mobile, 9K720 Iskander dilengkapi dengan mesin single-stage solid propellant. Mereka bisa membawa sejumlah pilihan hulu ledak konvensional, termasuk hulu ledak nuklir.
Baca juga : Perbedaan Rudal Hipersonik dan Rudal Balistik, Lebih Hebat Mana?
tulis komentar anda