Ilmuwan Jepang Ciptakan Teh dari Kotoran Ulat Bulu
loading...
A
A
A
TOKYO - Seorang ilmuwan dari Universitas Kyoto, Jepang , menciptakan jenis teh baru bernama 'chu-hi-cha' yang terbuat dari kotoran ulat bulu,
Seperti dilansir dari Time News, Tsuyoshi Maruoka, mendapatkan ide untuk memproduksi teh ulat saat menjadi mahasiswa pascasarjana di Fakultas Pertanian universitas saat meneliti hubungan 'misterius' antara serangga dan tanaman.
Suatu hari, seorang senior membawa 50 larva ngengat gipsi ke lab dan memberi tahu Maruoka bahwa itu adalah oleh-oleh. Dia kemudian memutuskan untuk menjaga serangga tetap hidup.
Oleh karena itu, Maruoka memetik sejumlah daun dari pohon ceri terdekat dan memberikannya kepada ulat.
Saat membersihkan kotoran yang ditinggalkan hewan tersebut, ia memperhatikan bahwa baunya harum dan terinspirasi untuk menyeduhnya menjadi teh.
Tidak hanya warna tinja yang gelap memberikan warna yang menyenangkan pada teh, tetapi minumannya berbau seperti bunga sakura dan memiliki rasa yang enak.
Terinspirasi oleh penemuannya, Maruoka memutuskan untuk membuat teh versi komersial.
Dia baru-baru ini memposting kampanye crowdfunding di platform Camp-Fire Jepang.
Seperti dilansir dari Time News, Tsuyoshi Maruoka, mendapatkan ide untuk memproduksi teh ulat saat menjadi mahasiswa pascasarjana di Fakultas Pertanian universitas saat meneliti hubungan 'misterius' antara serangga dan tanaman.
Suatu hari, seorang senior membawa 50 larva ngengat gipsi ke lab dan memberi tahu Maruoka bahwa itu adalah oleh-oleh. Dia kemudian memutuskan untuk menjaga serangga tetap hidup.
Oleh karena itu, Maruoka memetik sejumlah daun dari pohon ceri terdekat dan memberikannya kepada ulat.
Saat membersihkan kotoran yang ditinggalkan hewan tersebut, ia memperhatikan bahwa baunya harum dan terinspirasi untuk menyeduhnya menjadi teh.
Tidak hanya warna tinja yang gelap memberikan warna yang menyenangkan pada teh, tetapi minumannya berbau seperti bunga sakura dan memiliki rasa yang enak.
Terinspirasi oleh penemuannya, Maruoka memutuskan untuk membuat teh versi komersial.
Dia baru-baru ini memposting kampanye crowdfunding di platform Camp-Fire Jepang.
(wbs)