Selama 90 Tahun Dianggap Palsu, Pedang Perunggu Ini Ternyata Asli dan Berusia 3.000 Tahun
loading...
A
A
A
CHICAGO - Selama hampir satu abad, pedang yang dipajang di Field Museum di Chicago, diberi label sebagai salinan atau replika. Namun, setelah diteliti ulang tahun lalu, pedang dari Zaman Perunggu yang ditemukan di Hungaria ternyata asli.
Pedang yang dianggap hanya replika ternyata senjata kuno dan sudah berusia 3.000 tahun. Padahal ketika ditemukan pada tahun 1930-an, pedang perunggu yang ternoda dari tepi Sungai Danube yang mengalir melalui Budapest, dianggap tiruan.
Tetapi tahun lalu, ketika museum sedang mempersiapkan pameran tentang raja-raja Eropa kuno, seorang arkeolog Hungaria yang berkunjung (yang namanya belum dipublikasikan) melihat pedang itu dan menyatakannya asli.
“Kami membawanya (pedang) keluar, dia melihatnya, dan itu 20 hanya detik dan dia berkata, 'Ini bukan replika'," kata William Parkinson, kurator antropologi di Field Museum dikutip SINDOnews dari laman Science Alert, Selasa (24/1/2023).
Tapi Parkinson belum yakin. Dia ingin menggunakan sinar-X untuk melihat apakah pedang itu benar-benar ditempa dari kombinasi tembaga dan timah yang tepat, seperti pada senjata zaman perunggu lainnya dari wilayah tersebut.
Ternyata, susunan kimiawi pedang itu cocok dengan artefak lainnya. “Biasanya cerita ini sebaliknya, apa yang kami anggap asli ternyata palsu,” kata Parkinson yang heran mengetahui pedang ini asli.
Para ahli sekarang berpikir pedang kuno dilemparkan ke perairan Danube antara 1080 dan 900 SM untuk tujuan ritual. Kemungkinan untuk memperingati pertempuran, atau meninggalnya orang yang dicintai, seperti tradisi umum di antara budaya lain di Eropa pada saat itu.
Pameran Field Museum yang akan datang, The First Kings of Europe, akan dibuka pada Maret 2023. Pedang yang baru diautentikasi akan menjadi artefak pertama yang akan dilihat oleh pengunjung pameran saat mereka memasuki aula utama.
Pedang yang dianggap hanya replika ternyata senjata kuno dan sudah berusia 3.000 tahun. Padahal ketika ditemukan pada tahun 1930-an, pedang perunggu yang ternoda dari tepi Sungai Danube yang mengalir melalui Budapest, dianggap tiruan.
Tetapi tahun lalu, ketika museum sedang mempersiapkan pameran tentang raja-raja Eropa kuno, seorang arkeolog Hungaria yang berkunjung (yang namanya belum dipublikasikan) melihat pedang itu dan menyatakannya asli.
Baca Juga
“Kami membawanya (pedang) keluar, dia melihatnya, dan itu 20 hanya detik dan dia berkata, 'Ini bukan replika'," kata William Parkinson, kurator antropologi di Field Museum dikutip SINDOnews dari laman Science Alert, Selasa (24/1/2023).
Tapi Parkinson belum yakin. Dia ingin menggunakan sinar-X untuk melihat apakah pedang itu benar-benar ditempa dari kombinasi tembaga dan timah yang tepat, seperti pada senjata zaman perunggu lainnya dari wilayah tersebut.
Ternyata, susunan kimiawi pedang itu cocok dengan artefak lainnya. “Biasanya cerita ini sebaliknya, apa yang kami anggap asli ternyata palsu,” kata Parkinson yang heran mengetahui pedang ini asli.
Para ahli sekarang berpikir pedang kuno dilemparkan ke perairan Danube antara 1080 dan 900 SM untuk tujuan ritual. Kemungkinan untuk memperingati pertempuran, atau meninggalnya orang yang dicintai, seperti tradisi umum di antara budaya lain di Eropa pada saat itu.
Pameran Field Museum yang akan datang, The First Kings of Europe, akan dibuka pada Maret 2023. Pedang yang baru diautentikasi akan menjadi artefak pertama yang akan dilihat oleh pengunjung pameran saat mereka memasuki aula utama.
(wib)