Pentagon Sebut Pesawat Tanpa Awak China Sengaja Masuk Wilayah Udara AS, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) tidak percaya dengan alasan China bahwa pesawat tak berawak yang berupa balon udara masuk wilayah AS tanpa sengaja. Apalagi Pentagon mengetahui ada satu balon udara mata-mata yang juga terbang di wilayah udara Amerika Latin.
Juru bicara Pentagon Brigjen Pat Ryder mengatakan pesawat tak berawak itu adalah balon pengawasan milik China. Pemerintah AS mengatakan balon mata-mata China lainnya sedang melakukan perjalanan di atas Amerika Latin.
“Kami melihat laporan tentang sebuah balon yang transit di Amerika Latin. Kami sekarang menilai itu adalah balon pengintai China lainnya,” kata Brigjen Pat Ryder, kepada Fox News dikutip SINDOnews, Sabtu (4/2/2023).
Pentagon juga tidak percaya objek itu adalah balon cuaca yang membelok keluar jalur. “Ini memang disengaja,” kata seorang pejabat senior AS lainnya. Dia menambahkan bahwa balon tersebut awalnya lepas landas dari daratan China.
Balon udara China diketahui melewati wilayah Montana yang diketahui sebagai lokasi Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom. Ini merupakan salah satu dari tiga instalasi militer AS yang mengawasi rudal balistik antarbenua Minuteman III Amerika Serikat.
Pentagon mengatakan bahwa pemerintah AS mempertimbangkan untuk menembaknya tetapi memutuskan untuk tidak menggunakan kekuatan militer karena potensi risikonya. “Anda memang melihat laporan tentang ground stop di Bandara Billings dan mobilisasi sejumlah aset, termasuk (pesawat tempur) F-22," kata pejabat itu.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa balon tersebut adalah "pesawat sipil" tak berawak yang digunakan untuk tujuan meteorologi. Balon udara itu menyimpang dari jalur yang direncanakan.
“Pesawat itu dari China. Ini adalah pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama tujuan meteorologi. Dipengaruhi oleh Westerlies dan dengan kemampuan self-steering yang terbatas, pesawat menyimpang jauh dari jalur yang direncanakan,” katanya.
Juru bicara Pentagon Brigjen Pat Ryder mengatakan pesawat tak berawak itu adalah balon pengawasan milik China. Pemerintah AS mengatakan balon mata-mata China lainnya sedang melakukan perjalanan di atas Amerika Latin.
“Kami melihat laporan tentang sebuah balon yang transit di Amerika Latin. Kami sekarang menilai itu adalah balon pengintai China lainnya,” kata Brigjen Pat Ryder, kepada Fox News dikutip SINDOnews, Sabtu (4/2/2023).
Pentagon juga tidak percaya objek itu adalah balon cuaca yang membelok keluar jalur. “Ini memang disengaja,” kata seorang pejabat senior AS lainnya. Dia menambahkan bahwa balon tersebut awalnya lepas landas dari daratan China.
Balon udara China diketahui melewati wilayah Montana yang diketahui sebagai lokasi Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom. Ini merupakan salah satu dari tiga instalasi militer AS yang mengawasi rudal balistik antarbenua Minuteman III Amerika Serikat.
Pentagon mengatakan bahwa pemerintah AS mempertimbangkan untuk menembaknya tetapi memutuskan untuk tidak menggunakan kekuatan militer karena potensi risikonya. “Anda memang melihat laporan tentang ground stop di Bandara Billings dan mobilisasi sejumlah aset, termasuk (pesawat tempur) F-22," kata pejabat itu.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa balon tersebut adalah "pesawat sipil" tak berawak yang digunakan untuk tujuan meteorologi. Balon udara itu menyimpang dari jalur yang direncanakan.
“Pesawat itu dari China. Ini adalah pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama tujuan meteorologi. Dipengaruhi oleh Westerlies dan dengan kemampuan self-steering yang terbatas, pesawat menyimpang jauh dari jalur yang direncanakan,” katanya.
(wib)