Senasib dengan Uni Soviet , Lockheed U-2 AS Kembali Bikin Mata-mata China Tak Berkutik
loading...
A
A
A
Di ketinggian ini, peran pilot tak ubahnya astronot ketimbang penerbang. Di dalam kokpit bertekanan udara U-2 yang seperti kepompong, pilot harus memakai pakaian dan helm khusus yang dilengkapi dengan oksigen 100%. Beberapa perlengkapan ini bahkan bisa ditemukan di pakaian antariksa yang digunakan saat ini.
Di era otomatisasi dan algoritma, mudah membayangkan bahwa pesawat mata-mata ini, dengan pilot dan "kemampuan khusus" mereka adalah sisa-sisa peninggalan dari Perang Dingin. Salah.
Selama 31 tahun setelah Tembok Berlin runtuh, U-2 telah berhasil mencuri dengar percakapan atau tulisan, mendapatkan sinyal-sinyal elektronik, mengambil foto-foto, dan menggunakan radar khusus untuk menangkap citra digital.
U-2 bahkan memiliki sejumlah peran baru, seperti menyiarkan data. Kemampuannya untuk terbang tinggi di angkasa berarti ia memiliki posisi sempurna untuk menyiarkan informasi dari medan perang ke markas.
Dalam perjalanannya, U-2 terbukti bertahan lebih lama ketimbang pesawat-pesawat pengintai yang lebih baru dan mengambil alih fungsi satelit yang sebenarnya dibuat untuk menggantikannya.
Meski bukan barang peninggalan, pesawat U-2 identik dengan Perang Dingin. Pada 1950-an, pemerintahan Presiden Dwight D Eisenhower menerima beberapa kejutan tentang kemampuan nuklir Soviet.
Amerika tak tahu-menahu karena ada kegagalan intelijen. Uni Soviet adalah negara tertutup yang sulit ditembus oleh Badan Intelijen Pusat (CIA).
Kurangnya mata-mata di tempat yang tepat berarti presiden membutuhkan pesawat mata-mata yang bisa terbang di ketinggian dan memberi tahu apa yang sedang direncanakan Uni Soviet. Dan ia membutuhkannya dengan cepat.
Di era otomatisasi dan algoritma, mudah membayangkan bahwa pesawat mata-mata ini, dengan pilot dan "kemampuan khusus" mereka adalah sisa-sisa peninggalan dari Perang Dingin. Salah.
Selama 31 tahun setelah Tembok Berlin runtuh, U-2 telah berhasil mencuri dengar percakapan atau tulisan, mendapatkan sinyal-sinyal elektronik, mengambil foto-foto, dan menggunakan radar khusus untuk menangkap citra digital.
U-2 bahkan memiliki sejumlah peran baru, seperti menyiarkan data. Kemampuannya untuk terbang tinggi di angkasa berarti ia memiliki posisi sempurna untuk menyiarkan informasi dari medan perang ke markas.
Dalam perjalanannya, U-2 terbukti bertahan lebih lama ketimbang pesawat-pesawat pengintai yang lebih baru dan mengambil alih fungsi satelit yang sebenarnya dibuat untuk menggantikannya.
Meski bukan barang peninggalan, pesawat U-2 identik dengan Perang Dingin. Pada 1950-an, pemerintahan Presiden Dwight D Eisenhower menerima beberapa kejutan tentang kemampuan nuklir Soviet.
Amerika tak tahu-menahu karena ada kegagalan intelijen. Uni Soviet adalah negara tertutup yang sulit ditembus oleh Badan Intelijen Pusat (CIA).
Kurangnya mata-mata di tempat yang tepat berarti presiden membutuhkan pesawat mata-mata yang bisa terbang di ketinggian dan memberi tahu apa yang sedang direncanakan Uni Soviet. Dan ia membutuhkannya dengan cepat.
(wbs)