Astronom Klasifikasi 4 Sistem Planet, Bumi Masuk dalam Tata Surya Langka

Kamis, 16 Februari 2023 - 19:47 WIB
loading...
Astronom Klasifikasi...
Para astronom telah mengklasifikasikan sistem planet ke dalam empat kategori berbeda, berdasarkan ukuran dan susunan planetnya. Foto/NASA/NewAtlas
A A A
BERN - Para astronom telah mengklasifikasikan sistem planet ke dalam empat kategori berbeda, berdasarkan ukuran dan susunan planetnya. Empat kategori sistem planet terdiri dari total 5.300 planet ekstrasurya dalam 3.910 sistem tata surya.

Dengan data sebanyak itu, para astronom mengklasifikasikan planet-planet ini ke dalam kelompok yang berbeda berdasarkan karakteristiknya. Antara lain ada planet berbatu, gas raksasa, Super-Earth, mini-Neptunus, dan dunia air.

Dari studi baru para ilmuwan di Swiss, yang memeriksa data dari semua 853 sistem yang diketahui mengandung banyak planet, dibuat empat kategori sistem planet. Dari analisis ini, tim ilmuwan menetapkan empat kelas utama yang termasuk dalam sistem planet, berdasarkan ukuran dan susunan planetnya, yaitu Serupa, Teratur, Antiteratur, dan Campuran.



Sistem planet Serupa, merupakan susunan yang paling umum, adalah sistem yang planet-planetnya berukuran hampir sama. Misalnya, sistem TRAPPIST-1, yang berisi tujuh planet berbatu yang kira-kira seukuran Bumi.

Sistem planet Teratur adalah sistem di mana planet bagian dalam berukuran kecil dan berbatu, dan memberi jalan bagi raksasa gas dan es di pinggiran. Tata surya kita termasuk dalam grup ini, dan tim astronom Swiss mengatakan itu adalah konfigurasi yang paling langka.

Sistem planet Anti-teratur adalah kebalikannya, planet yang lebih besar tampak lebih dekat ke bintang dan semakin kecil semakin jauh pergi. Sedangkan sistem planet Campuran, yang tampaknya tidak memiliki ritme atau alasan untuk pengaturan pola planet.

“Cakram besar dan masif dengan banyak elemen berat di bintang memunculkan sistem planet yang lebih Teratur dan Anti-teratur. Kemudian sistem planet Campuran muncul dari disk berukuran sedang,” Lokesh Mishra, seorang astronom dari Universitas Bern dikutip dari laman NewAtlas, Kamis (16/2/2023).



Bagaimana sistem planet membentuk konfigurasi yang berbeda, tim ilmuwan mengatakan ini adalah perpaduan antara "alam dan penataan" (nature and nurture). Sebagian bergantung pada kondisi awal dari mana sistem itu lahir, termasuk massa piringan debu dan gas yang membentuk planet, serta kelimpahan logam berat di bintang tuan rumah.

Termasuk juga pada dinamika planet selama umur sistem planet terbentuk. “Dari cakram dan bintang bermassa rendah yang agak kecil dengan sedikit elemen berat, sistem planet yang 'mirip' muncul,” tambah Lokesh Mishra.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2207 seconds (0.1#10.140)