Ilmu Batara Karang Jenglot yang Tak Pernah Terkuak dalam Teori Sains
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jenglot atau mumi mini tak hanya terdapat di Indonesia, makhluk kecil berukuran 5-15 centimeter. Mempunyai gigi dan kuku yang runcing, jenglot sangat disakralkan di Indonesia.
Bagi sebagian masyarakat Indonesia yang percaya dengan segala hal yang berbau mistis dan gaib mempercayai jika jenglot adalah manusia berilmu Batara Karang (ilmu kekebalan tubuh) yang wafat ratusan bahkan ribuan tahun lalu.
Karena menganut ilmu Batara Karang sehingga jasadnya tidak hancur sebagaimana lazimnya manusia. Lalu tubuhnya mengecil namun rambut, gigi dan kukunya tetap tumbuh sehingga melebihi ukuran aslinya.
Sehingga jenglot diyakini sebagai mumi orang sakti oleh sebagian orang. Jenglot juga diyakini memiliki kekuatan magis yang mampu melindungi orang yang membawanya.
Bahkan ada yang meyakini memiliki jenglot akan kebal senjata api, tajam, pukulan dan memiliki kekuatan tubuh serta dapat menyerap energi di sekelilingnya.
Jenglot juga kerap dipercaya dapat mengambil uang milik orang lain atau mendatangkan harta secara gaib bisa berupa emas dan permata. Untuk keperluan tersebut ada beberapa pemilik jenglot yang memberinya darah dan minyak wangi sejenis zaparon.
Mereka inilah yang menyakini jenglot adalah makhluk hidup seperti manusia. Sehingga dipercaya jika darah tidak diberikan maka jenglot dapat menghisap aura atau energi manusia pembawanya dengan sorot matanya.
Itulah sebabnya si pemilik jenglot akan selalu menutup mata jenglotnya dengan kain yang tidak tembus pandang.
Namun tidak sembarang orang yang bisa memilikinya dan berjodoh dengannya dan hanya orang-orang tertentu saja. Andaipun jenglot mau ikut dengan seseorang, dia memilih orang yang bisa merawat dan memeliharanya.
Bagi sebagian masyarakat Indonesia yang percaya dengan segala hal yang berbau mistis dan gaib mempercayai jika jenglot adalah manusia berilmu Batara Karang (ilmu kekebalan tubuh) yang wafat ratusan bahkan ribuan tahun lalu.
Karena menganut ilmu Batara Karang sehingga jasadnya tidak hancur sebagaimana lazimnya manusia. Lalu tubuhnya mengecil namun rambut, gigi dan kukunya tetap tumbuh sehingga melebihi ukuran aslinya.
Sehingga jenglot diyakini sebagai mumi orang sakti oleh sebagian orang. Jenglot juga diyakini memiliki kekuatan magis yang mampu melindungi orang yang membawanya.
Bahkan ada yang meyakini memiliki jenglot akan kebal senjata api, tajam, pukulan dan memiliki kekuatan tubuh serta dapat menyerap energi di sekelilingnya.
Jenglot juga kerap dipercaya dapat mengambil uang milik orang lain atau mendatangkan harta secara gaib bisa berupa emas dan permata. Untuk keperluan tersebut ada beberapa pemilik jenglot yang memberinya darah dan minyak wangi sejenis zaparon.
Mereka inilah yang menyakini jenglot adalah makhluk hidup seperti manusia. Sehingga dipercaya jika darah tidak diberikan maka jenglot dapat menghisap aura atau energi manusia pembawanya dengan sorot matanya.
Itulah sebabnya si pemilik jenglot akan selalu menutup mata jenglotnya dengan kain yang tidak tembus pandang.
Namun tidak sembarang orang yang bisa memilikinya dan berjodoh dengannya dan hanya orang-orang tertentu saja. Andaipun jenglot mau ikut dengan seseorang, dia memilih orang yang bisa merawat dan memeliharanya.