7 Hewan yang Bisa Mendeteksi Gempa Bumi, Ditandai dengan Perilaku Tak Lazim
loading...
A
A
A
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020 oleh ilmuwan Max Planck Institute (MPI) Jerman untuk Studi Perilaku dan Pusat Studi Lanjutan Perilaku Kolektif di Universitas Constance. Penelitian dilakukan terhadap enam sapi, lima domba, dan dua anjing dilengkapi dengan sensor kecil di suatu tempat di Italia Utara.
3. Semut Kayu Merah
Semut, makhluk yang paling kecil dapat mendeteksi ketika gempa bumi sedang mendekat. Para peneliti yakin semut mampu mendeteksi gempa bumi karena mereka memiliki kemoreseptor untuk gradien karbon dioksida dan magnetoreseptor untuk medan elektromagnetik.
Hasil ini diketahui dari penelitian ilmuwan Jerman yang memantau semut kayu merah di Cekungan Neuwied yang aktif secara seismik di Eifel, Jerman, pada 2009-2012. Para ilmuwan menggunakan kamera beresolusi tinggi untuk memantau semut-semut ini selama 24 jam dan 7 hari seminggu. Penelitian menemukan bahwa semut mengubah rutinitas sebelum gempa bumi, menjadi kurang aktif di siang hari dan lebih hidup di malam hari.
4. Ular
Menurut para ahli, ular adahal hewan paling sensitif terhadap gempa. Saat gempa akan terjadi, ular keluar dari sarangnya. Jika terjadi gempa besar, ular bahkan akan bertabrakan dengan dinding untuk melarikan diri.
Ular sangat peka terhadap gempa bumi, karena dapat merasakan seseorang yang mendekat dari jarak sekitar 120 km, tiga hingga lima hari sebelum terjadi. Beberapa seismolog percaya ular dapat mendeteksi gelombang-p yang dihasilkan oleh gempa bumi, sementara yang lain mengatakan hal itu bisa disebabkan oleh peningkatan medan elektromagnetik frekuensi rendah.
5. Kodok
3. Semut Kayu Merah
Semut, makhluk yang paling kecil dapat mendeteksi ketika gempa bumi sedang mendekat. Para peneliti yakin semut mampu mendeteksi gempa bumi karena mereka memiliki kemoreseptor untuk gradien karbon dioksida dan magnetoreseptor untuk medan elektromagnetik.
Hasil ini diketahui dari penelitian ilmuwan Jerman yang memantau semut kayu merah di Cekungan Neuwied yang aktif secara seismik di Eifel, Jerman, pada 2009-2012. Para ilmuwan menggunakan kamera beresolusi tinggi untuk memantau semut-semut ini selama 24 jam dan 7 hari seminggu. Penelitian menemukan bahwa semut mengubah rutinitas sebelum gempa bumi, menjadi kurang aktif di siang hari dan lebih hidup di malam hari.
4. Ular
Menurut para ahli, ular adahal hewan paling sensitif terhadap gempa. Saat gempa akan terjadi, ular keluar dari sarangnya. Jika terjadi gempa besar, ular bahkan akan bertabrakan dengan dinding untuk melarikan diri.
Ular sangat peka terhadap gempa bumi, karena dapat merasakan seseorang yang mendekat dari jarak sekitar 120 km, tiga hingga lima hari sebelum terjadi. Beberapa seismolog percaya ular dapat mendeteksi gelombang-p yang dihasilkan oleh gempa bumi, sementara yang lain mengatakan hal itu bisa disebabkan oleh peningkatan medan elektromagnetik frekuensi rendah.
5. Kodok