Timbunan Harta Karun Denmark, Ditemukan Liontin Emas Dewa Odin
loading...
A
A
A
KOPENHAGEN - Timbunan harta karun ditemukan di Jutlandia, Denmark, dengan berat sekitar 2,2 pound atau sekitar 1 kg tumpukan emas. Dari harta karun emas itu ditemukan penyebutan paling awal tentang Odin atau Raja Para Dewa pada liontin emas.
Liontin emas dari abad ke-5 masehi ini merupakan prasasti tertua yang diketahui menyebutkan dan menampilkan gambar dewa Norse Odin. Liontim ini secara teknis dikenal sebagai bracteate dan terbuat dari emas tipis berstempel.
Para arkeolog menilai bahwa liontin itu 150 tahun lebih tua dari artefak sebelumnya yang diketahui menyebutkan mitologi Norse Odin. “Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah dunia nama Odin disebutkan," kata Lisbeth Imer, ahli runologi dan penulis di Museum Nasional Denmark, kepada Live Science, Senin (13/3/2023).
Prasasti itu yang bertuliskan dalam huruf yang disebut rune, mengatakan, "Dia adalah orangnya Odin" dan nama "Jaga" atau "Jagaz" dalam bentuk awal bahasa Norse. Diperkirakan merujuk pada pemiliknya, seorang kepala suku atau raja Zaman Besi, yang mungkin mengklaim dewa tersebut sebagai leluhur.
“Menurut saya kata-kata ini mengacu pada motif sentral yang menggambarkan seorang pria dengan kuda, menggambarkan tokoh atau raja lokal, yang menampilkan dirinya sebagai keturunan raja para dewa dan dewa para raja, Odin. Kami memiliki bukti sastra lain yang disukai raja untuk menampilkan diri mereka sebagai keturunan dewa,” kata Imer.
Imer dan rekannya, ahli bahasa Krister Vasshus, menghabiskan lebih dari satu tahun untuk menguraikan prasasti rahasia di bracteate. Harta karun ini merupakan bagian dari timbunan emas menakjubkan yang digali di Jutlandia, Denmark, pada tahun 2021.
Harta karun itu berisi hampir 2,2 pound atau 1 kilogram emas dan sekarang dikenal sebagai "timbunan Vindelev" dari nama kota terdekat. Dalam mitologi Nordik, Odin adalah raja para dewa; dewa kematian, kebijaksanaan, sihir, dan rune; dan "All-father" dari dewa dan manusia.
Meskipun panteon Norse menampilkan lusinan dewa, Odin adalah salah satu dari tiga dewa utama yang disembah dalam agama Norse, bersama Thor dan Frey. Odin sering digambarkan hanya dengan satu mata, karena menurut legenda, dia mencungkil mata lainnya untuk mendapatkan ilmu yang tiada tara.
Dia juga merupakan bentuk Norse dari dewa Jermanik Wotan dan dewa Anglo-Saxon Woden, meskipun keduanya tampaknya memiliki dua mata. "Ini berarti bahwa mitologi Nordik sekarang dapat ditelusuri hingga awal abad kelima,” kata Imer.
Para arkeolog berpendapat bahwa bangsa Norse adalah keturunan dari bangsa Jermanik Utara yang bermigrasi ke Denmark dan negara-negara Skandinavia lainnya dari sekitar abad keempat hingga abad pertama SM. Setelah abad kedelapan M, para pelaut di antara mereka menjadi terkenal sebagai perampok Viking di Eropa; mereka mendirikan koloni di beberapa bagian Inggris, Prancis, Islandia, dan Greenland untuk sementara waktu.
Beberapa Viking bahkan berhasil mencapai Kepulauan Faroe dan Newfoundland di tempat yang sekarang menjadi Kanada. Timbunan Vindelev, berasal dari zaman "proto-Viking" sebelum Norse dikenal dan ditakuti sebagai Viking.
Penemuan prasasti tersebut telah mempengaruhi interpretasi prasasti pada brakteat emas lainnya; lebih dari 1.000 telah ditemukan di sekitar Eropa utara, dan lebih dari 200 di antaranya memiliki prasasti.
Tampaknya juga bracteate yang disalin dicap dari cetakan yang sama seperti yang ditemukan pada tahun 1852 di pulau Funen di Denmark dan diberikan ke Museum Nasional. Meskipun prasastinya tidak pernah diuraikan. “Tulisan di bracteate Odin sebenarnya disalin ke salah satu bracteate lain dari Vindelev dengan motif yang sedikit berbeda,” kata Imer.
Liontin emas dari abad ke-5 masehi ini merupakan prasasti tertua yang diketahui menyebutkan dan menampilkan gambar dewa Norse Odin. Liontim ini secara teknis dikenal sebagai bracteate dan terbuat dari emas tipis berstempel.
Para arkeolog menilai bahwa liontin itu 150 tahun lebih tua dari artefak sebelumnya yang diketahui menyebutkan mitologi Norse Odin. “Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah dunia nama Odin disebutkan," kata Lisbeth Imer, ahli runologi dan penulis di Museum Nasional Denmark, kepada Live Science, Senin (13/3/2023).
Prasasti itu yang bertuliskan dalam huruf yang disebut rune, mengatakan, "Dia adalah orangnya Odin" dan nama "Jaga" atau "Jagaz" dalam bentuk awal bahasa Norse. Diperkirakan merujuk pada pemiliknya, seorang kepala suku atau raja Zaman Besi, yang mungkin mengklaim dewa tersebut sebagai leluhur.
“Menurut saya kata-kata ini mengacu pada motif sentral yang menggambarkan seorang pria dengan kuda, menggambarkan tokoh atau raja lokal, yang menampilkan dirinya sebagai keturunan raja para dewa dan dewa para raja, Odin. Kami memiliki bukti sastra lain yang disukai raja untuk menampilkan diri mereka sebagai keturunan dewa,” kata Imer.
Imer dan rekannya, ahli bahasa Krister Vasshus, menghabiskan lebih dari satu tahun untuk menguraikan prasasti rahasia di bracteate. Harta karun ini merupakan bagian dari timbunan emas menakjubkan yang digali di Jutlandia, Denmark, pada tahun 2021.
Harta karun itu berisi hampir 2,2 pound atau 1 kilogram emas dan sekarang dikenal sebagai "timbunan Vindelev" dari nama kota terdekat. Dalam mitologi Nordik, Odin adalah raja para dewa; dewa kematian, kebijaksanaan, sihir, dan rune; dan "All-father" dari dewa dan manusia.
Meskipun panteon Norse menampilkan lusinan dewa, Odin adalah salah satu dari tiga dewa utama yang disembah dalam agama Norse, bersama Thor dan Frey. Odin sering digambarkan hanya dengan satu mata, karena menurut legenda, dia mencungkil mata lainnya untuk mendapatkan ilmu yang tiada tara.
Dia juga merupakan bentuk Norse dari dewa Jermanik Wotan dan dewa Anglo-Saxon Woden, meskipun keduanya tampaknya memiliki dua mata. "Ini berarti bahwa mitologi Nordik sekarang dapat ditelusuri hingga awal abad kelima,” kata Imer.
Para arkeolog berpendapat bahwa bangsa Norse adalah keturunan dari bangsa Jermanik Utara yang bermigrasi ke Denmark dan negara-negara Skandinavia lainnya dari sekitar abad keempat hingga abad pertama SM. Setelah abad kedelapan M, para pelaut di antara mereka menjadi terkenal sebagai perampok Viking di Eropa; mereka mendirikan koloni di beberapa bagian Inggris, Prancis, Islandia, dan Greenland untuk sementara waktu.
Beberapa Viking bahkan berhasil mencapai Kepulauan Faroe dan Newfoundland di tempat yang sekarang menjadi Kanada. Timbunan Vindelev, berasal dari zaman "proto-Viking" sebelum Norse dikenal dan ditakuti sebagai Viking.
Penemuan prasasti tersebut telah mempengaruhi interpretasi prasasti pada brakteat emas lainnya; lebih dari 1.000 telah ditemukan di sekitar Eropa utara, dan lebih dari 200 di antaranya memiliki prasasti.
Tampaknya juga bracteate yang disalin dicap dari cetakan yang sama seperti yang ditemukan pada tahun 1852 di pulau Funen di Denmark dan diberikan ke Museum Nasional. Meskipun prasastinya tidak pernah diuraikan. “Tulisan di bracteate Odin sebenarnya disalin ke salah satu bracteate lain dari Vindelev dengan motif yang sedikit berbeda,” kata Imer.
(wib)