Rahasia Semut Jadi Hewan dengan Jumlah Terbesar di Dunia Terungkap

Minggu, 02 April 2023 - 08:00 WIB
loading...
Rahasia Semut Jadi Hewan dengan Jumlah Terbesar di Dunia Terungkap
Jumlah semut saat ini mencapai 20 kuadriliun. Foto/Earth.com
A A A
JAKARTA - Semut adalah hewan yang berada di hampir seluruh permukaan dunia. Saat ini ada lebih dari 14.000 spesies semut yang tersebat di setiap benua kecuali Antarktika.

Jumlah semut juga sangat besar yakni mencapai 20 kuadriliun. Jika digambarkan dengan angka jumlah semut adalah 20.000.000.000.000.000. Dari situlah diyakini semut adalah hewan dengan jumlah terbesar di dunia.

Lalu mengapa semut bisa sebanyak itu di saat hewan-hewan lain justru ada yang hampir punah? Pertanyaan itu sebelumnya selalu jadi misteri.

Baru-baru ini sebuah studi yang ada dalam Evolution Letters jurnal menjawab misteri tersebut. Dalam laporan itu para ilmuwan berupaya mencari tahu mengapa semut miliki jumlah yang sangat besar.

Caranya dengan mengombinasikan fosil, DNA, dan data tentang preferensi habitat spesies moderen. Dari situ diketahui semut ternyata memiliki kaian erat dengan tumbuhan selama 60 juta tahun terakhir.



Rahasia Semut Jadi Hewan dengan Jumlah Terbesar di Dunia Terungkap


Dalam laporan itu ditemukan adanya kaitan antara semut dengan tumbuhan . Jumlah semut justru terus bertambah mengikuti penyebaran tumbuhan dari hutan hingga ke tempat-tempat lainnya. Dari situlah ribuan spesies semut yang hidup hari ini terus berevolusi.

"Ketika Anda melihat ke seluruh dunia hari ini, Anda dapat melihat semut di hampir setiap benua dan menempati semua habitat yang berbeda. Kami mencoba untuk memahami bagaimana mereka dapat melakukan diversifikasi dari satu nenek moyang yang sama untuk menempati semua ruang yang berbeda ini," kata Matthew Nelsen, peneliti dari Field Museum di Chicago dan penulis utama makalah tersebut.

Sebelumnya para ilmuwan memang telah mengetahui bahwa semut dan tumbuhan berbunga, atau angiospermae, keduanya berasal sekitar 140 juta tahun yang lalu. Kedua organisme itu kemudian jadi lebih umum dan menyebar ke habitat baru.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2959 seconds (0.1#10.140)