Prototipe Pesawat Ruang Angkasa India Sukses Melakukan Uji Coba Pendaratan
loading...
A
A
A
NEW DELHI - India untuk pertama kalinya secara mandiri sukses menguji pendaratan pada prototipe pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali. Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO) telah menyelesaikan percobaan kedua yang dirancang untuk menyiapkan Robotic Reusable Launch Vehicle (RLV) di luar angkasa.
Eksperimen terbaru, India berhasil mendaratkan kembali ke Bumi prototipe pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali. Eksperimen ini (Reusable Launch Vehicle Autonomous Landing Mission/RLV LEX), dilakukan di fasilitas uji milik Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) di Karnataka, sebuah negara bagian di selatan India.
Sebagai bagian dari misi, pesawat ruang angkasa sepanjang 6,5 meter diterbangkan oleh helikopter Chinook Angkatan Udara India dari ketinggian 4,5 kilometer dan dilepaskan di udara pada Minggu 2 April 2023 pukul 7:00 pagi waktu setempat.
Kemudian, prototipe pesawat luar angkasa menunjukkan kemampuan melakukan serangkaian pendekatan dan manuver pendaratan. Prototipe pesawat luar angkasa itu mendarat dengan aman 30 menit kemudian, tepat pada pukul 7:40 waktu setempat.
“Dengan LEX, impian Kendaraan Peluncuran yang Dapat Digunakan Kembali India, selangkah lebih dekat dengan kenyataan,” keterangan ISRO dikutip SINDOnews dari laman Space, Kamis (6/4/2023).
Kondisi yang dinilai dalam eksperimen ini, di antaranya kecepatan pendaratan tinggi pesawat ruang angkasa sekitar 350 km per jam. Kondisi ini serupa dengan apa yang akan dialami kendaraan peluncuran yang memasuki kembali atmosfer Bumi dari luar angkasa.
Tes ini adalah yang kedua dari empat percobaan yang didedikasikan untuk mengasah berbagai aspek kendaraan peluncuran yang dapat digunakan kembali. Tes pertama, Eksperimen Penerbangan Hipersonik (HEX), dilakukan pada Mei 2016.
Pada saat itu, ISRO telah menguji prototipe pesawat luar angkasa dengan meluncurkannya di atas roket HS9, yang membawa pesawat seberat 1,5 ton ke atmosfer Bumi yang lebih rendah. ISRO menyatakan misi singkat itu sukses ketika pesawat mendarat di tempat yang telah ditentukan sebelumnya di Teluk Benggala.
ISRO mulai mengerjakan misi pendaratan ini sejak tahun 2019 dan membangun sebagian besar teknologi yang digunakan oleh pesawat luar angkasa selama pengujian. Termasuk sistem navigasi onboard dan berbagai sensor yang memandu pesawat luar angkasa ke pendaratan yang aman.
Teknologi ini juga dapat disesuaikan dengan armada kendaraan peluncuran yang akan membantu membuat penggunaan berulang dan lebih hemat biaya. Dengan keberhasilan tes kedua dari empat tes, ISRO siap melakukan pengujian selanjutnya.
Eksperimen terbaru, India berhasil mendaratkan kembali ke Bumi prototipe pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali. Eksperimen ini (Reusable Launch Vehicle Autonomous Landing Mission/RLV LEX), dilakukan di fasilitas uji milik Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) di Karnataka, sebuah negara bagian di selatan India.
Sebagai bagian dari misi, pesawat ruang angkasa sepanjang 6,5 meter diterbangkan oleh helikopter Chinook Angkatan Udara India dari ketinggian 4,5 kilometer dan dilepaskan di udara pada Minggu 2 April 2023 pukul 7:00 pagi waktu setempat.
Kemudian, prototipe pesawat luar angkasa menunjukkan kemampuan melakukan serangkaian pendekatan dan manuver pendaratan. Prototipe pesawat luar angkasa itu mendarat dengan aman 30 menit kemudian, tepat pada pukul 7:40 waktu setempat.
“Dengan LEX, impian Kendaraan Peluncuran yang Dapat Digunakan Kembali India, selangkah lebih dekat dengan kenyataan,” keterangan ISRO dikutip SINDOnews dari laman Space, Kamis (6/4/2023).
Kondisi yang dinilai dalam eksperimen ini, di antaranya kecepatan pendaratan tinggi pesawat ruang angkasa sekitar 350 km per jam. Kondisi ini serupa dengan apa yang akan dialami kendaraan peluncuran yang memasuki kembali atmosfer Bumi dari luar angkasa.
Tes ini adalah yang kedua dari empat percobaan yang didedikasikan untuk mengasah berbagai aspek kendaraan peluncuran yang dapat digunakan kembali. Tes pertama, Eksperimen Penerbangan Hipersonik (HEX), dilakukan pada Mei 2016.
Pada saat itu, ISRO telah menguji prototipe pesawat luar angkasa dengan meluncurkannya di atas roket HS9, yang membawa pesawat seberat 1,5 ton ke atmosfer Bumi yang lebih rendah. ISRO menyatakan misi singkat itu sukses ketika pesawat mendarat di tempat yang telah ditentukan sebelumnya di Teluk Benggala.
ISRO mulai mengerjakan misi pendaratan ini sejak tahun 2019 dan membangun sebagian besar teknologi yang digunakan oleh pesawat luar angkasa selama pengujian. Termasuk sistem navigasi onboard dan berbagai sensor yang memandu pesawat luar angkasa ke pendaratan yang aman.
Teknologi ini juga dapat disesuaikan dengan armada kendaraan peluncuran yang akan membantu membuat penggunaan berulang dan lebih hemat biaya. Dengan keberhasilan tes kedua dari empat tes, ISRO siap melakukan pengujian selanjutnya.
(wib)