Nah Loh, Ilmuwan Temukan Fakta Bunuh Diri Meningkat saat Bulan Purnama
loading...
A
A
A
"Menggunakan biomarker, kami juga menemukan orang dengan gangguan penggunaan alkohol atau depresi mungkin berisiko lebih tinggi selama periode ini,” jelas Alexander Niculescu.
Lebih lanjut dia menganalisa peningkatan cahaya dari bulan purnama bisa menjadi penyebab meningkatnya kasus bunuh diri. Cahaya sekitar memainkan peran utama pada ritme sirkadian tubuh, yang merupakan siklus alami 24 jam yang diikuti tubuh manusia untuk mengatur kapan mereka tidur dan bangun. Cahaya bulan dapat memengaruhi orang-orang pada saat seharusnya lebih gelap.
“Pengaruh cahaya sekitar dan jam tubuh pada bunuh diri perlu dipelajari lebih dekat, bersama dengan bagaimana orang tidur dan paparan cahayanya,” kata Alexander Niculescu. “Perubahan cahaya dapat memengaruhi orang yang rentan, bersamaan dengan faktor risiko lainnya.," jelasnya lagi.
Adapun dua periode puncak bunuh diri lainnya, Niculescu mengatakan puncak bunuh diri dari pukul 15.00 hingga 16.00. dapat dikaitkan dengan stresor sepanjang hari serta penurunan cahaya yang mulai terjadi hari itu, menyebabkan ekspresi gen jam sirkadian dan kortisol yang lebih rendah. Dan pada bulan September, banyak orang mengalami akhir liburan musim panas, yang dapat menyebabkan stres, serta efek gangguan afektif musiman, karena berkurangnya siang hari sepanjang tahun tersebut.
Di masa depan, Alexander Niculescu berharap untuk mempelajari apakah paparan layar di malam hari berkontribusi pada peningkatan bunuh diri pada orang, terutama orang muda. “Beberapa orang tinggal di wilayah dengan bulan purnama. Ini adalah area yang benar-benar perlu kita pelajari lebih lanjut," jelasnya.
Lebih lanjut dia menganalisa peningkatan cahaya dari bulan purnama bisa menjadi penyebab meningkatnya kasus bunuh diri. Cahaya sekitar memainkan peran utama pada ritme sirkadian tubuh, yang merupakan siklus alami 24 jam yang diikuti tubuh manusia untuk mengatur kapan mereka tidur dan bangun. Cahaya bulan dapat memengaruhi orang-orang pada saat seharusnya lebih gelap.
“Pengaruh cahaya sekitar dan jam tubuh pada bunuh diri perlu dipelajari lebih dekat, bersama dengan bagaimana orang tidur dan paparan cahayanya,” kata Alexander Niculescu. “Perubahan cahaya dapat memengaruhi orang yang rentan, bersamaan dengan faktor risiko lainnya.," jelasnya lagi.
Adapun dua periode puncak bunuh diri lainnya, Niculescu mengatakan puncak bunuh diri dari pukul 15.00 hingga 16.00. dapat dikaitkan dengan stresor sepanjang hari serta penurunan cahaya yang mulai terjadi hari itu, menyebabkan ekspresi gen jam sirkadian dan kortisol yang lebih rendah. Dan pada bulan September, banyak orang mengalami akhir liburan musim panas, yang dapat menyebabkan stres, serta efek gangguan afektif musiman, karena berkurangnya siang hari sepanjang tahun tersebut.
Di masa depan, Alexander Niculescu berharap untuk mempelajari apakah paparan layar di malam hari berkontribusi pada peningkatan bunuh diri pada orang, terutama orang muda. “Beberapa orang tinggal di wilayah dengan bulan purnama. Ini adalah area yang benar-benar perlu kita pelajari lebih lanjut," jelasnya.
(wsb)