5 Daftar Hewan Berkantong Selain Kanguru, Nomor Terakhir Terancam Punah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kanguru adalah mamalia berkantong atau marsupial yang paling terkenal di dunia, padahal secara total ada sekitar 330 spesies. Sebagian besar spesies marsupial dunia, sekitar 70%, ditemukan di benua Australia dan pulau-pulau terdekat.
Marsupial atau mamalia berkantong, tidak seperti mamalia plasental. Marsupial menggunakan kantong untuk melindungi anaknya dari pemangsa dan kondisi lingkungan yang tidak bersahabat. Diketahui marsupial melahirkan anak yang relatif belum berkembang, yang dikenal sebagai "joey".
Setelah lahir, marsupial muda mengalami perkembangan lebih lanjut dalam kantong khusus di tubuh induknya. Di sini joey terlindung dari pemangsa dan lingkungan, serta memiliki akses ke susu induknya. Berikut 5 hewan berkantong seperti kanguru yang dirangkum SINDOnews dari laman Activewild, Kamis (13/4/2023).
Walabi berleher merah yang juga dikenal sebagai walabi Bennett, banyak ditemukan di hutan, semak belukar, dan padang rumput, di daratan timur Australia dan di Tasmania. Walabi berleher merah (Macropus rufogriseus) memiliki panjang tubuh sekitar 90 cm.
Bulunya lembut berwarna abu-abu, dengan semburat kemerahan, terutama di bagian belakang leher. Wallaby berleher merah, masih keluarga dekat dengan kanguru, hanya saja ukuran tubuhnya lebih kecil.
Sugar glider adalah posum kecil yang telah mengembangkan kemampuan untuk meluncur melalui selaput antara tangan dan kaki. Sugar glider (Petaurus breviceps) dapat meluncur dengan jarak hingga 50 meter.
Sugar glider memiliki tubuh dan panjang ekor sekitar 27 cm dan termasuk omnivora yang aktif di malam hari. Makanan sugar glider terdiri dari getahatau gum dari pohon, dan serangga.
Setan Tasmania (Sarcophilus harrisii) adalah marsupial karnivora terbesar di dunia, dengan ukuran tubuh mirip seekor anjing kecil. Setan Tasmania adalah hewan bertubuh kuat yang memiliki bulu berwarna hitam, seringkali dengan bercak putih.
Setan Tasmania memiliki kekuatan gigitan yang secara proporsional lebih kuat daripada mamalia karnivora lainnya. Meskipun dikenal sebagai pemakan bangkai, Setan Tasmania mampu memburu mangsanya sendiri.
Opossum Virginia (Didelphis virginiana) adalah marsupial yang ditemukan di Amerika Tengah dan Utara, membentang dari Kosta Rika ke Kanada. Opossum Virginia termasuk hewan penyendiri dan nokturnal, yang makanannya meliputi serangga, vertebrata kecil, telur, dan bangkai.
Spesies ini ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan, semak belukar, dan lingkungan perkotaan. Istilah 'bermain possum' berasal dari strategi bertahan hidup oposum Virginia yang berpura-pura mati saat terancam.
Quokka memiliki ukuran tubuh seperti kucing yang banyak ditemukan di beberapa pulau lepas pantai Australia Barat dan di sejumlah lokasi di barat daya Australia Barat. Quokka termasuk herbivore dari keluarga kangguru Macropodidae.
Quokka (Setonix brachyurus)bergerak dengan melompat, tetapi akan berjalan dengan keempat anggota badan saat menjelajah. Populasi Quokka terancam punah akibat kehadiran predator non-asli seperti rubah merah.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
Marsupial atau mamalia berkantong, tidak seperti mamalia plasental. Marsupial menggunakan kantong untuk melindungi anaknya dari pemangsa dan kondisi lingkungan yang tidak bersahabat. Diketahui marsupial melahirkan anak yang relatif belum berkembang, yang dikenal sebagai "joey".
Setelah lahir, marsupial muda mengalami perkembangan lebih lanjut dalam kantong khusus di tubuh induknya. Di sini joey terlindung dari pemangsa dan lingkungan, serta memiliki akses ke susu induknya. Berikut 5 hewan berkantong seperti kanguru yang dirangkum SINDOnews dari laman Activewild, Kamis (13/4/2023).
1. Wallaby Berleher Merah (Wallaby Bennett)
Walabi berleher merah yang juga dikenal sebagai walabi Bennett, banyak ditemukan di hutan, semak belukar, dan padang rumput, di daratan timur Australia dan di Tasmania. Walabi berleher merah (Macropus rufogriseus) memiliki panjang tubuh sekitar 90 cm.
Bulunya lembut berwarna abu-abu, dengan semburat kemerahan, terutama di bagian belakang leher. Wallaby berleher merah, masih keluarga dekat dengan kanguru, hanya saja ukuran tubuhnya lebih kecil.
2. Sugar Glider
Sugar glider adalah posum kecil yang telah mengembangkan kemampuan untuk meluncur melalui selaput antara tangan dan kaki. Sugar glider (Petaurus breviceps) dapat meluncur dengan jarak hingga 50 meter.
Sugar glider memiliki tubuh dan panjang ekor sekitar 27 cm dan termasuk omnivora yang aktif di malam hari. Makanan sugar glider terdiri dari getahatau gum dari pohon, dan serangga.
3. Setan Tasmania
Setan Tasmania (Sarcophilus harrisii) adalah marsupial karnivora terbesar di dunia, dengan ukuran tubuh mirip seekor anjing kecil. Setan Tasmania adalah hewan bertubuh kuat yang memiliki bulu berwarna hitam, seringkali dengan bercak putih.
Setan Tasmania memiliki kekuatan gigitan yang secara proporsional lebih kuat daripada mamalia karnivora lainnya. Meskipun dikenal sebagai pemakan bangkai, Setan Tasmania mampu memburu mangsanya sendiri.
4. Virginia Oposum
Opossum Virginia (Didelphis virginiana) adalah marsupial yang ditemukan di Amerika Tengah dan Utara, membentang dari Kosta Rika ke Kanada. Opossum Virginia termasuk hewan penyendiri dan nokturnal, yang makanannya meliputi serangga, vertebrata kecil, telur, dan bangkai.
Spesies ini ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan, semak belukar, dan lingkungan perkotaan. Istilah 'bermain possum' berasal dari strategi bertahan hidup oposum Virginia yang berpura-pura mati saat terancam.
5. Quokka
Quokka memiliki ukuran tubuh seperti kucing yang banyak ditemukan di beberapa pulau lepas pantai Australia Barat dan di sejumlah lokasi di barat daya Australia Barat. Quokka termasuk herbivore dari keluarga kangguru Macropodidae.
Quokka (Setonix brachyurus)bergerak dengan melompat, tetapi akan berjalan dengan keempat anggota badan saat menjelajah. Populasi Quokka terancam punah akibat kehadiran predator non-asli seperti rubah merah.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
(wib)