Badan Antariksa Eropa Siap Luncurkan Satelit ke Jupiter, Tiba di Tujuan 8 Tahun Kemudian

KOUROU - Badan Antariksa Eropa (ESA) siap mengirimkan satelit untuk menjelajah bulan-bulan di planet Jupiter yang disebut Jupiter Icy Moons Explorer atau JUICE. Satelit Juice akan mempelajari tiga dari 92 bulan Jupiter yang diketahui, yaitu Ganymede, Callisto, dan Europa.

Dikutip dari laman Space, Kamis (13/4/2023), satelit Juice mempelajari apakah bulan-bulan Jupiter berpotensi menampung kehidupan alien karena memiliki lautan air yang tersembunyi di bawah cangkang es. Perairan bawah permukaan ini merupakan target penting bagi para astronom yang mencari kehidupan di luar Bumi, karena memiliki potensi untuk menampung kehidupan.

Misi ini akan menjadi yang pertama mengorbit bulan di luar tata surya, karena akan menghabiskan waktu mengorbit Ganymede. Empat bulan terbesar Yupiter dikenal sebagai bulan Galilea, karena ditemukan oleh Galileo Galilei. Dari jumlah tersebut, bulan Ganymede adalah yang terbesar, dan satu-satunya bulan di tata surya yang memiliki medan magnet.



Selama berada di dekat Jupiter, satelit Juice juga akan mengamati planet raksasa gas itu sendiri, membantu para astronom memahami bagaimana raksasa gas terbentuk dan mengungkapkan detail yang belum pernah ada sebelumnya tentang lingkungan di sana. Memahami raksasa gas seperti Jupiter sangat penting untuk memahami tata surya kita dan pengamatan planet ekstrasurya.


Satelit Juice akan menghabiskan sekitar delapan tahun perjalanan ke Jupiter, dan perjalanan panjangnya dimulai dengan peluncuran ini. Satelit tersebut saat ini bertengger di atas roket Ariane 5 (roket yang sama untuk meluncurkan Teleskop Luar Angkasa James Webb) dari Pelabuhan Antariksa Eropa di Kourou, Guyana Prancis.

Setelah diluncurkan, satelit akan terus membentangkan antenanya beberapa hari hingga beberapa minggu kemudian. Perjalanan satelit Juice ke Jupiter dipantau dengan pelacak ESA untuk wahana tersebut, sampai tiba di planet raksasa gas itu pada Juli 2031.