Fenomena Langka Jelang Lebaran, Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023, Ini Lokasi Melihatnya

Selasa, 18 April 2023 - 07:15 WIB
loading...
Fenomena Langka Jelang Lebaran, Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023, Ini Lokasi Melihatnya
Fenomena langka gerhana matahari hibrida pada 20 April 2023 akan jadi momen yang sangat istimewa. Foto/Space.com
A A A
JAKARTA - Jangan sampai terlewat, pada 20 April 2023 atau Kamis lusa kan ada fenomena langit yang sangat langka yakni gerhana matahari hibrida . Fenomena ini sangat langka karena rata-rata terjadi dalam satu dekade.

Disebutkan The Secret of the Universe dari 224 gerhana matahari yang terjadi di abad ini, hanya tujuh yang merupakan gerhana matahari hibrida. Gerhana matahari ini spesial karena terbentuk dari tiga jenis gerhana yakni parsial, annular atau cincin, dan total.

"Gerhana ini terjadi karena matahari, bumi, dan bulan berada dalam posisi yang sangat spesifik guna menghasilkan gerhana matahari hibrida," tulis The Secret of the Universe.

Jadi jangan sampai terlewat jika Anda punya kesempatan untuk melihat fenomena alam ini secara langsung. Untungnya beberapa wilayah di Indonesia bisa mendapatkan kesempatan itu.

Menurut The Secret of the Universe gerhana matahari hibrida itu akan terlihat jelas di Australia barat, Timor Leste, dan Indonesia timur. Seluruh gerhana akan berlangsung sekitar lima setengah jam. Ini akan beralih dari annular ke total dan kembali lagi pada dua titik tertentu, namun keduanya berada di lokasi terpencil di laut.



Fenomena Langka Jelang Lebaran, Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023, Ini Lokasi Melihatnya


Tepat sebelum dan sesudah totalitas, pengamat dapat menyaksikan pemandangan manik-manik Baily yang menakjubkan, yang merupakan kilasan terakhir sinar matahari yang menyaring lembah-lembah bulan.

Manik-manik ini dapat dilihat baik sebelum totalitas maupun saat berakhir. Dalam gerhana matahari hibrida, durasi manik-manik Baily diperpanjang karena Bulan hampir menyamai matahari dalam ukuran yang tampak.

Sementara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan fenomena spesial ini akan bisa disaksikan di hampir seluruh kota besar di Indonesia. Terutama dalam bentuk gerhana matahari sebagian.

Hanya saja waktunya akan berbeda-beda di masing-masing wilayah. Misalnya Jakarta, gerhana berlangsung 2 jam 37 menit pukul 09:29:33 WIB. Puncak gerhana pukul 10:45:25 WIB dan berakhir pada 12:06:39 WIB.

"Yogyakarta akan menjadi ibukota provinsi yang paling awal mengalami Gerhana Matahari Sebagian," tulis Andi Pangerang dari Pusat Riset Antariksa BRIN dikutip dari laman Edusainsa BRIN.



Di Yogyakarta, gerhana akan berlangsung selama 2 jam 50 menit. Mulai dari pukul 09.26.41 WIB hingga pukul 12.16.17 WIB. Puncak gerhana Matahari sebagian ini akan terjadi pada pukul 10.48.46 WIB.

Andi menambahkan Medan menjadi wilayah yang paling awal mengakhiri Gerhana Matahari Sebagian. Sementara paling akhir terjadi di Jayapura.

"Sementara itu, Jayapura akan menjadi ibukota provinsi yang paling akhir memulai dan sekaligus mengakhiri Gerhana Matahari Sebagian," tulis Andi.

Di sini gerhana dimulai pukul gerhana dimulai pada pukul 12.29.42 WIT dan mengalami puncak pada pukul 14.04.57 WIT, dengan lamanya 3 jam 1 menit dan Gerhana Matahari berakhir pada 15:30:54 WIT.

Namun ada juga wilayah yang tidak bisa menikmati Gerhana Matahari Sebagian. Mulai dari Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kab. Aceh Jaya, Kab. Aceh Besar Dan Kab. Pidie.

Nah, untuk jelasnya yuk cermati daftar lokasi dan waktunya di bawah ini:

1. Maluku

Pulau Kisar: 13.23.09 WIT (1 menit 10 detik)
Pulau Maopora: 13.25.05 WIT (0 menit 59 detik)
Pulau Damar: 13.28.25 WIT (1 menit 24 detik)
Pulau Watubela: 13.40.49 WIT (1 menit 5 detik)

2. Papua Barat

Kepulauan Antalisa: 13.45.14 WIT (1 menit 11 detik)
Randepandai: 13.50.32 WIT (1 menit 1 detik)
Roswar: 13.51.45 WIT (0 menit 57 detik)
Pulau Num: 13.54.45 WIT (1 menit 5 detik)

3. Papua


Wooi: 13.55.08 WIT (1 menit 11 detik)
Serui: 13.55.08 WIT (1 menit 11 detik)
Biak Kota: 13.57.18 WIT (1 menit 5 detik)

(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2059 seconds (0.1#10.140)