Datangi Kalimantan, Antropolog Jerman Ungkap Kuntilanak Lewat Ilmu Sains

Jum'at, 28 April 2023 - 17:08 WIB
loading...
Datangi Kalimantan, Antropolog Jerman Ungkap Kuntilanak Lewat Ilmu Sains
Ilustrasi Kuntilanak makhluk mitologi yang sangat populer di Indonesia, WI
A A A
PONTIANAK - Seorang ilmuwan berhasil membuktikan keberadaan makhluk mitologi Indonesia, berambut panjang, berpakaian putih yakni kuntilanak.



Seorang antropolog asal Jerman, Timo Duile untuk mengungkap asal mula kuntilanak. Penelitiannya dipublikasikan dalam Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia pada 2020

Ada juga yang mengatakan bahwa kuntilanak adalah roh dari manusia yang tidak wajar meninggalnya seperti bunuh diri atau dibunuh. .

Pada beberapa daerah terutama seperti Kalimantan, Jawa dan lainnya, dalam berbagai kepercayaan tradisional masyarakat Indonesia, hantu kuntilanak sudah lama hadir.

Meskipun hanya sebatas mitos namun kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap kuntilanak tetap tinggi.

Timo Duile, dalam penelitiannya yang berjudul Kuntilanak: Ghost Narratives and Malay Modernity in Pontianak, Indonesia ini, dirinya menuturkan bahwa kuntilanak tidak hanya menjadi ikon budaya Indonesia, tetapi juga di beberapa negara Asia Tenggara.

“Di negara Malaysia dan Singapura, kuntilanak disebut Pontianak, yakni perempuan dengan ciri-ciri seperti vampir: tertarik dengan darah dan berbahaya bagi perempuan yang melahirkan,” ungkapnya seperti dilansir dari Fashion Institute of Technology.

Mitos yang demikian, menurut Duile, dibuat bukan tanpa alasan. Dia menilai narasi mengenai kuntilanak adalah mitos dan modus 'pencerahan dalam arti luas', di mana sebagai 'kemajuan pemikiran.’

Tujuannya, untuk membebaskan manusia dan menempatkan mereka sebagai penguasa. Menurut Duile, narasi kuntilanak adalah konstitutif bagi konsepsi diri kemelayuan modern sebagai identitas Islam yang beradab, sebagai masyarakat madani.

“Konsep ini kontras dengan alam pedalaman Kalimantan yang liar lagi menakutkan. Bukan hanya konsep diri kemelayuan di Pontianak, tapi juga masyarakat modern dan maju di negara Indonesia,” sambungnya.

“Sebagai mayat hidup, dia mengancam yang hidup karena dia tidak dapat menemukan kedamaian. Dia memakai pakaian putih dan konon dia biasanya tinggal di bawah pohon atau di hutan,” lanjutnya.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3048 seconds (0.1#10.140)