Mengerikan, Sekujur Tubuh Pria Ini Dipenuhi Telur Cacing Pita
loading...
A
A
A
BRASIL - Dokter asal Brasil bernama Vitor Borin de Souza bikin gempar media sosial setelah mengunggah hasil rontgen seorang pria yang menderita sistiserkosis , di mana tubuhnya penuh dengan telur cacing pita yang mengalami pengerasan /terkalsifikasi.
Sistiserkosis adalah infeksi cacing pita yang memengaruhi otak, otot, dan jaringan lain. Infeksi itu menyebar melalui kontak dengan cacing pita yang terinfeksi kotoran manusia.
Termasuk juga makanan yang terkontaminasi, air, dan tangan kotor adalah sumbernya. Sistiserkosis dapat menyebabkan benjolan di bawah kulit.
Vitor Borin de Souza adalah dokter di Rumah Sakit das Clinicas di Botucatu, Sao Paulo, Brasil. Unggahannya di Twitter untuk menunjukkan betapa mengerikannya infeksi cacing pita.
Vitor menjelaskan bahwa bintik-bintik putih yang terlihat di seluruh bagian tengah tubuh dan lengan seorang pasien merupakan telur cacing pita yang terkalsifikasi.
Mulanya, pasien yang datang untuk pemeriksaan itu batuk terus-menerus. Hasil rontgen ternyata membuka fakta yang mengerikan.
Untungnya, pasien tidak dalam kondisi bahaya. Sebab, semua telur cacing pita itu mengalami pengapuran atau tidak dapat hidup.
Dilansir dari Odditycentral, meskipun telur cacing pita atau cysticerci tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi kesehatan pria itu, tapi hal tersebut menggemparkan media sosial di Brasil.
“Telur cacing pita ini terkalsifikasi, jadi bukan sistiserkus yang dapat hidup," jelas Vitor di Twitter.
Kasus sistiserkosis terbilang cukup langka di Brasil. Kasus sistiserkosis biasanya terjadi pada inang perantara cacing pita, yang biasanya terjadi pada babi, sapi, dan terkadang manusia pun bisa menjadi inang perantara.
Itu berarti hampir semua organ mereka bisa dihinggapi telur parasit.
Melihat hal ini terjadi pada manusia memang mengerikan untuk dibayangkan. Namun sistiserkosis sendiri menjadi perhatian nyata di negara-negara di mana aturan dasar kebersihan kerap diabaikan.
Kendati berbagai organ bisa terinfeksi sistiserkus, sejauh ini otaklah yang paling bermasalah.
Karena, Neurocysticercosis menyebabkan 50.000 kematian per tahun dan merupakan penyebab paling umum dari epilepsi yang didapat di seluruh dunia.
Sebuah studi menunjukan, bahwa sistiserkosis masif seperti kasus yang ditampilkan dari hasil rontgen yang diunggah Dokter Vitor terjadi pada pasien imunosupresi yang memiliki sistem kekebalan yanglebihrentan.
Sistiserkosis adalah infeksi cacing pita yang memengaruhi otak, otot, dan jaringan lain. Infeksi itu menyebar melalui kontak dengan cacing pita yang terinfeksi kotoran manusia.
Termasuk juga makanan yang terkontaminasi, air, dan tangan kotor adalah sumbernya. Sistiserkosis dapat menyebabkan benjolan di bawah kulit.
Vitor Borin de Souza adalah dokter di Rumah Sakit das Clinicas di Botucatu, Sao Paulo, Brasil. Unggahannya di Twitter untuk menunjukkan betapa mengerikannya infeksi cacing pita.
Vitor menjelaskan bahwa bintik-bintik putih yang terlihat di seluruh bagian tengah tubuh dan lengan seorang pasien merupakan telur cacing pita yang terkalsifikasi.
Mulanya, pasien yang datang untuk pemeriksaan itu batuk terus-menerus. Hasil rontgen ternyata membuka fakta yang mengerikan.
Untungnya, pasien tidak dalam kondisi bahaya. Sebab, semua telur cacing pita itu mengalami pengapuran atau tidak dapat hidup.
Dilansir dari Odditycentral, meskipun telur cacing pita atau cysticerci tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi kesehatan pria itu, tapi hal tersebut menggemparkan media sosial di Brasil.
“Telur cacing pita ini terkalsifikasi, jadi bukan sistiserkus yang dapat hidup," jelas Vitor di Twitter.
Kasus sistiserkosis terbilang cukup langka di Brasil. Kasus sistiserkosis biasanya terjadi pada inang perantara cacing pita, yang biasanya terjadi pada babi, sapi, dan terkadang manusia pun bisa menjadi inang perantara.
Itu berarti hampir semua organ mereka bisa dihinggapi telur parasit.
Melihat hal ini terjadi pada manusia memang mengerikan untuk dibayangkan. Namun sistiserkosis sendiri menjadi perhatian nyata di negara-negara di mana aturan dasar kebersihan kerap diabaikan.
Kendati berbagai organ bisa terinfeksi sistiserkus, sejauh ini otaklah yang paling bermasalah.
Karena, Neurocysticercosis menyebabkan 50.000 kematian per tahun dan merupakan penyebab paling umum dari epilepsi yang didapat di seluruh dunia.
Sebuah studi menunjukan, bahwa sistiserkosis masif seperti kasus yang ditampilkan dari hasil rontgen yang diunggah Dokter Vitor terjadi pada pasien imunosupresi yang memiliki sistem kekebalan yanglebihrentan.
(dan)