73.000 Penduduk Brasil Terancam Ditelan Bumi
loading...
A
A
A
MARANHAO - Sebuah kota dengan sekitar 73.000 penduduk di Brasil terancam 'ditelan bumi' karena daerah tersebut berjuang dengan masalah lingkungan.
Buriticupu, yang terletak di timur laut Brasil, menghadapi masalah erosi tanah akibat pekerjaan penebangan pohon hutan.
Kawah besar sedalam 70 meter terbentuk di lingkungan sekitar, dan longsor sering terjadi hingga mampu 'menelan' seluruh kota dalam waktu dekat.
Sejauh ini, terdapat 26 kawah besar berukuran lebih dari 298 meter yang terbentuk selama beberapa tahun akibat penggundulan hutan di sekitar kota.
Proses pembersihan kawah hanya menyebabkan struktur tanah menjadi lebih lemah sehingga tanah sulit menyerap air.
Tahun ini, musim hujan yang deras membuat masalah semakin parah dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga.
Selain itu, kurangnya pekerjaan perencanaan oleh otoritas lokal menyebabkan masalah di kota semakin parah.
Pejabat setempat Joao Carlos menginformasikan bahwa situasi di kota 'sangat sulit' karena melibatkan pemberian kompensasi yang besar kepada warga jika mereka harus pindah ke tempat lain.
Dalam kurun waktu 10 tahun, tujuh orang dilaporkan meninggal akibat tertimpa erosi tanah, selain itu lebih dari 50 rumah ditelan bumi.
Buriticupu, yang terletak di timur laut Brasil, menghadapi masalah erosi tanah akibat pekerjaan penebangan pohon hutan.
Kawah besar sedalam 70 meter terbentuk di lingkungan sekitar, dan longsor sering terjadi hingga mampu 'menelan' seluruh kota dalam waktu dekat.
Sejauh ini, terdapat 26 kawah besar berukuran lebih dari 298 meter yang terbentuk selama beberapa tahun akibat penggundulan hutan di sekitar kota.
Proses pembersihan kawah hanya menyebabkan struktur tanah menjadi lebih lemah sehingga tanah sulit menyerap air.
Tahun ini, musim hujan yang deras membuat masalah semakin parah dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga.
Selain itu, kurangnya pekerjaan perencanaan oleh otoritas lokal menyebabkan masalah di kota semakin parah.
Pejabat setempat Joao Carlos menginformasikan bahwa situasi di kota 'sangat sulit' karena melibatkan pemberian kompensasi yang besar kepada warga jika mereka harus pindah ke tempat lain.
Dalam kurun waktu 10 tahun, tujuh orang dilaporkan meninggal akibat tertimpa erosi tanah, selain itu lebih dari 50 rumah ditelan bumi.
(wbs)