Daya Ledak Nuklir Buatan Rusia dan Efek Menakutkan Radiasinya

Jum'at, 19 Mei 2023 - 14:09 WIB
loading...
Daya Ledak Nuklir Buatan Rusia dan Efek Menakutkan Radiasinya
Rusia siap kerahkan bom nuklir dengan daya ledak yang sangat mengerikan. FOTO/ PXFUEL
A A A
MOSCOW - Bom Nuklir adalah senjata yang dinilai tepat oleh Rusia untuk membalas aksi pengerahan senjata ke medan perang Rusia Ukraina .


Presiden Vladimir Putin pengerahan senjata nuklir ke negara sekutu Rusia itu tidak akan melanggar perjanjian nonproliferasi. Dia juga berdalih langkahnya itu sebagai respons atas keputusan Inggris yang akan memasok Ukraina dengan senjata depleted uranium.

Selain itu, kata Putin, Amerika Serikat (AS) juga sudah mengerahkan senjata serupa ke sekutu-sekutu NATO di Eropa selama beberapa dekade.

Hal ini kemudian menjadi sorotan karena Rusia memiliki senjata nuklir yang terbanyak di dunia.

Senjata nuklir merupakan perangkat yang dirancang untuk melepaskan energi secara eksplosif. Daya ledak nuklir adalah akibat dari fisi & fusi nuklir atau kombinasi dari kedua proses tersebut.

Senjata fusi ini biasanya disebut juga sebagai bom atom. Karena efek yang dihasilkan sangat berbahaya, senjata nuklir ini kerap disebut sebagai pemusnah masal.

Mengutip Britannica, senjata nuklir merujuk pada bom termonuklir atau bom hidrogen yang sebagian dari energinya dilepaskan fusi nuklir. Senjata ini menghasilkan energi ledakan dengan efek yang sangat besar.

Kekuatan bom nuklir

Energi ledakan bom nuklir dapat dianalogikan dengan bahan peledak kimia konvensional TNT. Namun satuan TNT yang digunakan adalah kiloton (1.000 ton) dan megaton (1.000.000 ton).

Sebagai gambaran, bisa melihat bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada tahun 1945. Bom tersebut mengandung sekitar 64 kg (140 pon) uranium dan melepaskan energi setara dengan sekitar 15 kiloton bahan peledak kimia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2408 seconds (0.1#10.140)
pixels